Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBN 2015, Hanura Minta Pemerintah Seriusi Isu Kedaulatan Pangan

Kompas.com - 26/05/2014, 13:01 WIB
|
EditorBambang Priyo Jatmiko
JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Hanura dalam pemaparan pandangannya mengenai kebijakan fiskal 2015 menyatakan pemerintah harus memiliki fokus pada kedaulatan pangan.

"Pemerintah perlu mengupayakan swasembada pangan secara berkelanjutan," ujar juru bicara Fraksi Partai Hanura, Nurdin Tampubolon, di Jakarta, Senin (26/5/2014).

Hanura menilai, sejauh ini upaya pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan tidaklah serius. Hal itu tercermin dari realisasi peningkatan lahan sawah yang tidak signifikan. Di sisi lain, Indonesia juga masih mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan daging sapi.

Untuk itu, pemerintah juga diminta menjaga sumber-sumber terjadinya inflasi. Komoditas cabe merah dan bawang adalah komoditas pangan yang membuat inflasi tinggi tahun lalu.

Selain menyoroti soal kedaulatan pangan, Fraksi Partai Hanura juga memberikan catatan pada kedaulatan energi. "Harus ada diversifikasi energi dan konversi bahan bakar minyak. Pengurangan impor BBM dan akhirnya meniadakan BBM impor harus jadi agenda utama," jelas Nurdin.

Fraksi Partai Hanura dalam kesempatan tersebut juga memberikan catatan, pemerintah perlu melakukan evaluasi dan monitoring atas program-program peningkatan kesejahteraan. Di sisi lain, pemerintah perlu memperbaiki fundamental ekonomi secara cepat.

SPN 3 bulan sebesar 6.0 hingga 6.5 persen dinilai sangat tinggi. Fraksi Partai Hanura meminta yield surat utang tersebut tidak terlalu tinggi untuk meningkatkan produktivitas nasional.

"Pemerintah harus meniadakan defisit anggaran, agar tidak menambah hutang negara," pungkasnya. Secara umum, Fraksi Partai Hanura menyetujui kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal 2015, untuk dibahas lebih lanjut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+