Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Tidak Peduli Samsung Investasi, Yang Penting E-Commerce Jalan

Kompas.com - 30/05/2014, 15:23 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perdagangan M Lutfi tidak terlalu pusing apakah Indonesia akan menyusul Vietnam sebagai basis produksi ponsel Samsung atau tidak. Baginya, yang paling penting saat ini adalah masyarakat Indonesia bisa hijrah dari ponsel 2G dan 2.5 G menjadi 3G.

Dengan demikian, tujuan dari Kementerian Perdagangan untuk membangun e-commerce tercapai dengan penetrasi internet didukung smartphone tersebut. “Saya ini enggak sabar karena kita mau mendorong e-commerce. E-commerce itu bisa jalan kalau ada smartphone,” terang Lutfi ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (30/5/2014).

“Sehingga bisa lihat Facebook, bisa dagang, bisa jualan, bisa beli. Sekarang ini kalau menunggu sampai smartphone (industrinya) jalan, (e-commerce) tidak jalan-jalan,” lanjut pengganti Gita Wirjawan tersebut.

Dia menyatakan, wacana pengenaan PPnBM 20 persen untuk smartphone, tidak terlalu efektif untuk mendorong investasi pabrik ponsel masuk ke Indonesia. Alasannya, karena ponsel pabrikan lokalpun bakal dikenai PPnBM sama dengan ponsel impor, sebesar 20 persen.

Sebelumnya, Samsung melalui Direktur Utama Indonesia, Lee Kang Hyun, mengeluhkan soal pengenaan PPnBM tersebut, sehingga Samsung berfikir ulang sebelum investasi. Namun, bagi Lutfi, pertumbuhan industri ponsel tidak lebih mendesak daripada penetrasi internet untuk mendorong e-commerce.

“Sekarang ini masalahnya kita mesti duluan yang mana. Karena kalau dengan perjanjian ITE (pembebasan bea masuk eletronik) itu kita tidak bisa ngasih penciptaan nilai tambahnya. Sekarang saya bilang lebih penting orang pakai teleponnya daripada industrinya duluan,” kata Lutfi.

Dia mengatakan, Kementerian Perdagangan berkepentingan untuk menyebarkan harga-harga komoditas melalui tekonologi informasi dan komunikasi, salah satunya smartphone di 33 provinsi. Dengan demikian, para petani dan nelayan, bisa mengecek perkembangan harga-harga komoditas, seperti contohnya bawang merah, dan beras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com