Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Pelemahan Rupiah Sejak Pilpres Semakin Ketat

Kompas.com - 03/06/2014, 14:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
-  Menteri Keuangan (Menkeu) M Chatib Basri menilai, pelemahan rupiah terjadi sejak persaingan pasangan calon presiden (capres) semakin ketat. Mata uang Garuda terus melemah, bahkan hari ini rupiah menembus level Rp 11.800 per dollar AS.

"Melemah sejak pilpres semakin ketat. Dua calon semakin ketat jaraknya. Itu kemudian pasar merespon karena buat pasar yang penting pasti. Kalau ketat kan belum tahu," kata Chatib di Gedung DPR, Selasa (3/6/2014).

Namun demikian, Chatib menjelaskan, kemarin Selasa (2/6/2014) rupiah sedikit diperlemah dengan rilis angka defisit neraca perdagangan yang mencapai 1,96 miliar dollar AS karena impor yang masih besar. Menurut dia, seharusnya rupiah bergerak mengikuti fundamental.

"Toh masih di dalam range. Kita lihat saja asumsi APBN-nya berapa. Tetapi saya lihat trennya temporer. Saya percaya bulan depan akan naik. Kemarin kan Pak CT (Menko Perekonomian Chairul Tanjung) bicara mengenai solusi itu. Kalau itu dilakukan kan ekspor bisa naik," ujar Chatib.

Menurut Chatib, yang perlu diperhatikan juga adalah kepastian pembangunan pemurnian mineral atau smelter. Apabila pembangunan smelter dapat dilaksanakan dan diselesaikan, ekspor akan meningkat. Sehingga, rupiah diharapkan juga dapat bergerak menuju penguatan.

Hari ini rupiah di pasar spot dibuka melemah ke posisi Rp 11.832,5 per dollar AS. Dari data Bloomberg, posisi ini merupakan level terendah rupiah terhadap dollar AS sejak 18 Februari 2014 yang berada pada 11.848.  (baca: Makin Terpuruk, Rupiah Tembus Rp 11.800 Per Dollar AS)

Hingga pukul 15.16 WIB sore ini, rupiah melemah ke posisi Rp 11.812,3 per dollar AS, atau turun 0,39 persen dibanding penutupan kemarin, yang berada pada Rp 11.766,3 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com