Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AirAsia dan Citilink Mengincar Mandala

Kompas.com - 05/06/2014, 07:11 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pemegang saham maskapai penerbangan Tiger Mandala, mulai kepayahan menghadapi ganasnya persaingan bisnis penerbangan di Tanah Air. Kementerian Perhubungan menyatakan, saat ini pemilik Tiger Mandala akan menjual maskapai itu.

Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murdjatmodjo mengungkapkan, pertengahan bulan ini bakal ada pengumuman investor pembeli saham Tiger Mandala milik PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. "Informasi yang saya dapat ada dua calon investor, yaitu Citilink dan AirAsia Indonesia. Siapa yang menjadi pembeli, baru bisa diketahui pertengahan Juni ini," katanya, Rabu (4/6/2014).

Namun ia tak bisa merinci investor baru Tiger Mandala lantaran belum menerima laporan resmi dari maskapai ini. Berdasarkan laporan yang ia peroleh, Tiger Mandala memang getol mencari investor agar tetap bisa mengudara.

PT Indonesia AirAsia membenarkan tengah mengkaji kemungkinan untuk mengambil alih saham Tiger Mandala milik Saratoga. "Saat ini sedang kami evaluasi," kata Audrey Progastama Penitry, Head of Corporate Secretary & Communication Indonesia AirAsia kepada KONTAN, Rabu (4/6/2014).

Namun Audrey belum bersedia menjelaskan porsi saham Tiger Mandala yang tengah diincar AirAsia. "Intinya yang akan dilihat adalah saham Saratoga di Tiger Mandala," tandas Audrey.

Sampai berita ini naik, belum mendapatkan konfirmasi Citilink sehubungan dengan kabar ini.

Sekadar berkilas balik, Saratoga mengambil alih Mandala Air pada awal tahun 2011. Waktu itu, maskapai penerbangan ini tengah terbelit utang Rp 2,45 triliun.

Melalui sebuah transaksi, perusahaan investasi milik Edward Soerjadjaya dan Sandiaga Salahuddin Uno itu akhirnya membeli 51 persen saham Tiger Mandala. Tak jelas berapa nilai pembelian tersebut. Waktu itu, Sandiaga hanya menyatakan bahwa Saratoga siap membayar Rp 1 triliun untuk transaksi, plus suntikan modal 20 juta dollar AS agar Mandala tetap terbang.

Belakangan, maskapai udara berbasis Singapura, Tiger Airways juga masuk dan membeli 35,8 persen saham Tiger Mandala. Sejak itulah nama Mandala berganti menjadi Tiger Mandala. Sementara 13,2 persen saham lain dikuasai oleh pemilik lama.

Abdul Hani, Director of Goverment Relation & Industry Affairs Tiger Mandala, mengakui bahwa Tiger Mandala terus berupaya mencari investor baru. Tapi, dia enggan berkomentar tentang calon investor itu. "Keputusan tergantung pemegang saham," katanya.

Sandiaga Uno juga enggan memberikan penjelasan. Lewat pesan singkat kepada KONTAN, ia hanya berjanji akan memberikan informasi tambahan secepatnya ketika ada informasi baru. (RR Putri Werdiningsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com