Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jero: Meski Sudah Mengais-ngais, Target Produksi Minyak Tetap Tak Terpenuhi

Kompas.com - 11/06/2014, 08:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, meskipun sudah mengais-ngais, produksi minyak tetap tidak bisa mencapai target yang telah dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Jero mengungkapkan target produksi minyak dalam APBN 2014 mencapai 870.000 barel per hari (bph). Akan tetapi, berdasarkan realisasi seluruh Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang beroperasi di Indonesia, produksi yang dicapai hanya 796,5 ribu bph sampai bulan April 2014.

"Lifting minyak itu asumsi kita 870.000 bph. Adapun realisasi 796.000 barel per hari," kata Jero pada rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Selasa (10/6/2014).

Terkait produksi minyak yang tidak mencapai target, Jero mengungkapkan pihaknya melakukan penghitungan ulang. Sehingga, produksi minyak maksimal dapat mencapai 804.000 hingga akhir tahun 2014.

"Setelah kami hitung kemarin dari semua KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) maksimum yang bisa kita capai 804.000 bph," katanya.

Akan tetapi, Jero mengungkapkan pihaknya kemudian masih mencari dan ada tambahan produksi dari KKKS mencapai 14.000 bph sehingga produksi yang dapat dicapai tahun ini secara final sebesar 818.000 bph.

"Dalam pembahasan kami, kami mencoba mengais-ngais, memanggil semua KKKS yang bisa dinaikkan sedikit dapat tambahan 9.000 dan 5.000 barel per hari. Terakhir kita agak mentok menerima realita bisa 818.000 bph," ucap Jero.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com