"Ongkos memailitkan Merpati jauh lebih besar daripada menyelamatkan. Itu yang perlu disampaikan," kata CT di kantornya, Kamis (12/6/2014).
Menurut CT, saat ini Merpati terlilit utang kepada bank pemerintah, maupun BUMN dalam jumlah yang sangat besar. Berdasarkan pembahasan dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pemerintah dan DPR setuju untuk membentuk sebuah panitia kerja atau panja terkait Merpati.
"Dari pembahasan panja akan kami tindak lanjuti. Beberapa skenario ada, antara lain konversi utang-utang Merpati menjadi modal. Tapi bukan merupakan keputusan, masih opsi. Kita tunggu panja," jelas CT.
Seperti diberitakan sebelumnya, maskapai itu tengah kolaps dan menanggung utang sebesar Rp 6,7 triliun, terbesar kepada pemerintah dan BUMN. Akibat buruknya kondisi keuangan perseroan, sejak 1 Februari 2014, Merpati berhenti mengoperasikan pelayanannya.
Hingga hari ini pembahasan soal penyelamatan Merpati terus dilakukan. Bahkan DPR merekomendasikan merombak jajaran Merpati.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.