Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB Dukung BI Terapkan Kebijakan Moneter Ketat

Kompas.com - 12/06/2014, 21:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia menyatakan kebijakan moneter ketat masih perlu diterapkan, menyusul belum pulihnya defisit neraca berjalan, inflasi, serta dampak pemangkasan stimulus oleh Federal Reserve.

Deputy Country Director Asian Development Bank, Edimon Ginting mengatakan meskipun terdapat perbaikan pada defisit neraca berjalan, namun hal itu sifatnya masih tentatif.

"Karena itu, kebijakan moneter ketat masih diperlukan, di samping juga dari sisi fiskal harus ada konsolidasi, dan ke depan pendorong pertumbuhan ekonomi perlu didorong dari sisi suplai," ujarnya pekan ini dalam acara "Indonesia Corporate Day" yang digelar Bahana Securities.

Edimon Ginting menjelaskan, ruang fiskal untuk mendorong pertumbuhan semakin terbatas, menyusul terjadinya defisit.

Hingga saat ini Bank Indonesia belum menurunkan suku bunga acuannya di level 7,5 persen. Diperkirakan suku bunga acuan tersebut bertahan hingga triwulan III-2014.

Selain Edimon, pembicara lain yang hadir di antaranya adalah Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara dan Menteri Keuangan Chatib Basri.

Indonesia Corporate Day merupakan ajang forum tahunan yang diselenggarakan oleh PT Bahana Securities dengan menghadirkan pembicara-pembicara dr kalangan otoritas jasa keuangan, para pelaku pasar modal dan investor strategis.

Forum ini pun memberikan kesempatan para emiten Indonesia bertemu dengan para calon investor strategis yang memungkinkan terjalin aliansi bisnis.

Acara ini bekerjasama dengan Daiwa Capital Market dan diselenggarakan jelang pemilihan Presiden Indonesia 2014,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com