Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Konsep Ekonomi Prabowo dan Jokowi Hanya untuk Senangkan Rakyat

Kompas.com - 17/06/2014, 12:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Dalam debat kandidat calon presiden (capres) tentang ekonomi dan kesejahteraan sosial beberapa hari lalu, kedua pasangan capres mendengungkan konsep ekonomi kerakyatan dan kemandirian. Meski demikian, program-program ekonomi yang mereka tawarkan dinilai hanya "pemanis" untuk menarik perhatian publik (baca: Ekonom: Jokowi di Luar Dugaan, Prabowo "Menggelikan").

"Mereka itu berbicara mengenai ekonomi kerakyatan, kemandirian ekonomi, dan ekonomi berdikari bukan karena mereka tahu apa yang mereka kemukakan atau karena mereka memiliki suatu konsep. Menurut saya tidak. Mereka bicara ekonomi kerakyatan, pasar tradisional hanya dalam rangka retorika," kata pengamat ekonomi Dawam Rahardjo dalam peluncuran buku Ekonomi Politik Indonesia Antar Bangsa, Selasa (17/6/2014).

Menurut Dawam, konsep-konsep ekonomi versi para capres tidak bersifat substansial dan hanya retorika. Selain itu, konsep dan program ekonomi mereka dinilainya juga didasarkan paham populisme.

"Paham populisme itu tujuannya membuat rakyat senang, punya harapan. Mereka cara berpikirnya pragmatis, apa yang bisa dikerjakan. Bicara hal-hal praktis dan developmentalisme, yaitu menjadikan konsep pembangunan sebagai legitimasi bagi kekuasaan politik," ucap Dawam.

Lebih lanjut, Dawam mengungkapkan, terkait konsep Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar yang ditawarkan capres Joko Widodo, kedua kartu tersebut hanya untuk merebut simpati masyarakat semata. Kembali, kata dia, hal itu merupakan retorika.

"Hanya retorika untuk menarik perhatian. Saya berpendapat Indonesia butuh pemimpin yang mampu membuat perubahan secara substansial. Indonesia butuh pemimpin tegas dalam memberi arah pembangunan," ujarnya.

Terkait kemandirian ekonomi, Dawam menegaskan, siapa pun kandidat terpilih harus mampu mengubah strategi pembangunan kepada kemandirian. "Kemandirian berarti pembebasan dari ketergantungan modal, teknologi, dan perdagangan. Siapa yang secara tegas mau mengemukakan pandangan seperti itu," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com