Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Cemaskan Gejolak Irak

Kompas.com - 19/06/2014, 09:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengkhawatirkan gejolak geopolitik di  mengganggu kinerja perekonomian Indonesia, terutama neraca perdagangan Indonesia. Situasi di Irak saat ini telah memberikan andil terhadap nilai tukar rupiah.

Agus menjelaskan, memburuknya situasi akibat kontak senjata di Irak dikhawatirkan menyebabkan harga minyak merangkak naik. Bila harga minyak naik, maka neraca perdagangan Indonesia secara tidak langsung akan merasakan imbasnya.

"Ada kekhawatiran seandainya kondisi di Irak itu menekan neraca perdagangan di Indonesia karena harga minyak meningkat. Nanti itu tekanannya pada transaksi berjalan juga," kata Agus di Gedung DPR, Rabu (18/6/2014) malam.

Tidak hanya itu, Agus pun mengungkapkan kondisi di Irak nantinya mungkin saja akan berdampak pada aliran keluar (outflow) dari saham dan surat utang yang meningkat pada permintaan dollar AS.

"Kami perhatikan adalah persaingan secara politis pada Presiden juga memengaruhi, jadi ini sifatnya unik kondisi dunia dan Indonesia, dan saya rasa ekonomi kita masih baik," ujar Agus.

Terkait nilai tukar, Agus meyakini pelemahan nilai tukar rupiah hingga hampir mencapai Rp 12.000 per dollar disebabkan salah satunya oleh tensi kontak senjata di Irak. (baca: Kontak Senjata di Irak Jadi Alasan Rupiah Melemah)

"Kondisi geopolitik di Irak menimbulkan ketegangan dan kekhawatiran ada kenaikan harga dan kenaikan minyak. Dikhawatirkan akan berdampak secara luas kepada dunia. Tentu bagi negara yang net importer menjadi lebih sensitif," papar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com