"Sampai sekarang Bank Indonesia masih mengingatkan, mengimbau, memberi moral solution untuk korporasi, baik itu bank atau nonbank untuk berhati-hati dalam pinjaman luar negeri," kata Agus di Gedung DPR, Rabu (18/6/2014) malam.
Meskipun demikian, bila korporasi masih tidak menunjukkan kesadaran akan posisi utang luar negerinya, maka BI akan menerbitkan usulan untuk menjaga kesehatan dan kestabilan bank. Sebab, secara umum, rasio utang luar negeri cenderung mengalami laju peningkatan.
"Kami ingatkan kepada yang tidak punya penerimaan dalam valuta asing agar hati-hati karena rentan terhadap risiko nilai tukar yang bisa merugikan nilai tukar, menggerus modal, dan akhirnya default," jelas Agus.
Sekedar informasi, ULN Indonesia pada April 2014 tercatat sebesar 276,6 miliar dollar AS. Posisi ULN pada April 2014 terdiri dari ULN sektor publik 131,0 miliar dollar AS dan ULN sektor swasta 145,6 miliar dollar AS. ULN sektor publik tumbuh sebesar 2,2 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 5,1 persen (yoy).
"Sementara itu, ULN sektor swasta tumbuh 13,0 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 12,2 persen (yoy)," tulis BI dalam keterangan resminya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.