Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akui Ada Kesalahan, Bloomberg Minta Maaf soal "Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta"

Kompas.com - 20/06/2014, 15:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bloomberg menyatakan kesalahannya terkait munculnya nama Prabowo-Hatta Hary Tanoesoedibjo (yang sebelumnya ditulis Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta) dalam data kepemilikan saham Grup MNC.

Dalam keterangan resminya, Jumat (20/6/2014), Bloomberg menyatakan bahwa dikarenakan adanya sebuah kesalahan, penyebutan nama Hary Tanoesoedibjo pada terminal dan situs Bloomberg secara tidak sengaja tergabung dengan nama lain dan terbaca sebagai "Prabowo-Hatta Hary Tanoesoedibjo".

"Bloomberg tidak bermaksud untuk menyarankan ataupun memiliki alasan untuk memercayai adanya hubungan tersebut. Kesalahan ini telah diperbaiki dan Bloomberg memohon maaf atas kekeliruan yang terjadi," tulis Bloomberg.

Sebelumnya diberitakan, satu broker asing mengungkapkan adanya investor bernama "Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta" memborong saham-saham Grup MNC beberapa waktu lalu dengan nilai Rp 869,81 miliar.

Dari data Bloomberg yang diperoleh Kompas.com, jumlah tersebut merupakan akumulasi pembelian oleh investor yang bernama "Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta" itu.

Terkait dengan hal itu, pengusaha Sandiaga S Uno ikut angkat bicara perihal kegiatan jual beli saham grup perusahaan MNC oleh investor bernama tersebut. Sandiaga merupakan anggota dari tim sukses capres dan cawapres Prabowo-Hatta dalam bidang ekonomi.

Menurut Sandiaga, pembelian saham Grup MNC secara besar-besaran hingga Rp 869,81 miliar itu tidak benar. Sandiaga menegaskan, terdapat kesalahan informasi dalam kabar pembelian saham tersebut.

"Saya perlu klarifikasi, mungkin murni kesalahan dari informasi. Kami klarifikasi, tak ada pembelian tersebut," kata Sandiaga seusai acara Pemaparan Visi-Misi Ekonomi dan Pasar Modal Prabowo-Hatta, Jumat (20/6/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com