Ditemui sebelum Dialog Kadin dengan Capres-Cawapres, Hary Tanoe mengatakan siapapun bisa melakukan tindakan tersebut. Namun dia yakin itu bukan dari kubu Prabowo. "Bisa intel, bisa siapapun masuk ke sistem. Tujuannya merusak. Karena mereka tahu saya ada di kubunya Prabowo," katanya, di Jakarta, Jumat (20/6/2014).
Dia mengaku mendapatkan kabar tersebut karena ada laporan. "Terus saya cek di Bloomberg, betul ada tulisannya seperti itu. Saya somasi Bloomberg, kemudian mereka cek, ternyata sistemnya di hack," jelas HT.
Akibat kejadian tersebut, Bloomberg sudah meminta maaf. Namun, dia tetap menyayangkan kejadian tersebut. "Jadi politik ini sudah di luar hal yang wajar. Sampai meng-hack sistem. Intinya supaya kita jatuh. Mereka tahu dengan sistem begitu semua investor bisa lihat, tujuannya supaya saya jatuh. Bahaya sekali," katanya.
Namun ketika ditanya, akankah pihak HT maupun Prabowo-Hatta mencari tahu pelaku peretasan, dia mengatakan akan sulit. "Saya bisa coba cari tahu. Saya bisa lapor polisi, tapiini kejadian bisa di luar negeri. Artinya ada oknum-oknum canggih yang bermain. Yang jelas bukan dari kubu Prabowo," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.