Maka diperlukan semangat baru. Bagaimana “menggusur namun tak meminggirkan kaum miskin dalam kesengsaraan” (Buku Waduk Pluit, 2014)
Saya tertegun, karena gap kaya-miskin di negeri ini semakin hari semakin besar membuat hidup tidak aman. Sepuluh tahun terakhir ini kebijakan ekonomi hanya disibukkan memacu pertumbuhan. Tengoklah betapa besarnya angka kriminalitas.
Tengok pula akses anak-anak desa menuju sekolah, jembatan sungai roboh, honor guru-guru yang tak lancar turun. Jalan- jalan di pedesaan rusak, sektor pertanian terganggu dan irigasi tersumbat.
Buruh pun menuntut gajinya dinaikkan, tetapi tetap saja tak sejahtera karena tak mempunyai perumahan yang layak. Rumah-rumah kontrakan buruh jauh di luar kota membuat kenaikan gaji habis ditelan ongkos dan kepenatan di jalan.
Di buku itu anda bisa menemukan prinsip-prinsip perubahan yang manusiawi. Mereka menyediakan perumahan di tiga buah Rusun: Marunda, Pegadungan, dan Pulogebang. Tidak digusur, melainkan diajak melihat, lalu putuskan sendiri. Kalau manfaatnya lebih besar, pindah dengan sendirinya.
Sastra Perubahan
Uniknya, buku perubahan ini ditulis dengan model yang jarang kita temui: Dibuka oleh 3 buah cerpen karya Gus TF Sakai, dilanjutkan oleh pandangan-pandangan para ilmuwan, dan ditutup oleh liputan jurnalistik.
Artinya, baik Jakpro maupun pemimpin DKI tidak bekerja dengan pembenaran-pembenaran, melainkan mengakar pada kebenaran ilmiah dan nurani. Resonansi mengalir dari Role Model di atas.
Gus Sakai sendiri menulis karya sastra itu sambil menetap di sana. Dari tulisan itu saya menemukan “suara batin” from-to yang penting dalam menganalisis dan memulai perubahan. Bukankah sastrawan selalu menangkap dengan “mata batin” yang tak kita miliki?
Cerpen pertamanya menceritakan kisah Tarno dan Darto yang terseret banjir tengah malam. Meski sibuk menyelamatkan diri, keduanya masih memikirkan Buk Madura, induk semangnya, juga anak dan istrinya yang terpencar ke arah laut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.