Salah satu klausul yang disepakati adalah harga jual yang naik dari 3,3 dollar AS per MMBtu menjadi 8 dollar AS per MMBtu.
"Minggu lalu Fujian sepakat, harganya akan mengikuti (harga minyak dunia). Jadi harga yang dulu 2,7 dolar per MMBtu lalu berubah 3,3 dollar per mmbtu jadi hari ini mulai 1 Juli sepakat harganya 8 dollar per mmbtu," ujar Menteri ESDM Jero Wacik usai melakukan rapat terbatas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor kepresidenan, Senin (30/6/2014).
Menurut Jero, harga jual gas Tangguh akan terus meningkat seiring dengan perkembangan harga minyak dunia. "Kesepakatannya naik terus tahun 2015 jadi 10 dolar per mmbtu, 2016 jadi 12 dolar per mmbtu, 2017 jadi 13,3 dolar per mmbtu. Kontrak kita sampai tahun 2034," ujar Jero.
Dengan adanya renegosiasi ini, Jero mengatakan pendapatan negara dari penjualan gas alam mencapai 20 miliar dollar AS sampai tahun 2034. Jika dengan harga lama, pemerintah hanya mendapat 5,2 miliar dollar AS sampai tahun 2034. "Jadi ada peningkatakan sampai empat kali lipat," ucap Jero.
Ke depan, pemerintah juga akan melakukan renegosiasi kontrak dengan pihak Korea terkait penjualan gas bumi. LNG (liquid natural gas) Tangguh adalah mega-proyek kilang LNG untuk menampung gas alam yang berasal dari beberapa Blok di sekitar Teluk Bintuni, Papua Barat seperti Blok Berau, Blok Wiriagar dan Blok Muturi.
Kontrak gas Tangguh ke Provinsi Fujian ditandatangani pada tahun 2002 pada masa kepemimpinan Presiden Megawati dan selaku pembelinya adalah China National Offshore Oil Corporation (CNOOC).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.