“In general Jokowi-JK lebih unggul. Secara umum, Prabowo-Hatta yang unggul di segmen awal karena lebih artikulatif, mulai keteteran dan sulit membendung agresivitas Jokowi-JK di segmen-segmen akhir,” katanya kepada Kompas.com, Sabtu malam.
Dia menjelaskan, misalnya soal konversi, Jusuf Kalla secara pengalaman lebih sukses. "Konversi melalui tabung gas 3 kg tejadi pada saat JK menjadi wapres. Namun tidak mengalami kemajuan di saat Hatta menjadi Menko Perekonominan,” katanya.
Padahal, lanjut dia, jika Hatta juga berhasil melakukan konversi, maka konsumsi BBM kita bisa ditekan. Di sisi lain Tony menyatakan, secara umum debat malam ini menarik. “Terutama ketika sesi saling bertanya. Pertanyaan kubu Prabowo soal Kalpataru menyapu angin,” ujarnya.
“Sementara sindiran JK terkait kasus-kasus korupsi haji, sapi, mafia minyak, saham Freeport dan Newmont (menyindir Bakrie), sangat telak mengenai mitra koalisinya,” tukasnya.
baca juga:
Prabowo Kembali Sepakat Ide Jokowi
Jokowi: Jangan Anggap Remeh Petani Kita
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.