Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Jonan Tak Punya Wewenang Tolak KA Cepat Jakarta-Bandung

Kompas.com - 07/07/2014, 12:53 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Penolakan Direktur Utama PT KAI, Ignasius Jonan terhadap pembangunan mega proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mendapatkan tanggapan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan.

Menurut Dahlan, Dirut KAI tidak memiliki wewenang untuk tidak setuju jika pembangunan KA cepat Jakarta-Bandung dilakukan oleh swasta dan tidak membebani pemerintah.

"Kalau itu dilakukan oleh swasta, swastanya mau, swastanya punya uang, tidak minta jaminan pemerintah, menurut saya Jonan tidak punya wewenang tidak setuju," ujar Dahlan Iskan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/7/2014).

Namun menurut Dahlan, alasan Jonan menentang KA cepat tersebut harus dilihat lebih mendalam terlebih dahulu. Jika alasan Jonan menolak karena beban biaya di tanggung KAI, maka Dahlan dengan tegas mengatakan mendukung Jonan karena KAI menurutnya tidak memiliki uang untuk pembangunan itu.

"Tapi kalau itu ditugaskan kepada KAI dan menurut Jonan memberatkan, saya dukung. Tapi kalau swasta, pakai uang swasta, tidak membebani pemerintah, tidak ada alasan kita menolak," katanya.

Sementara itu, mengenai rencana Kemenhub menjadikan KAI sebagai operator KA cepat Jakarta-Bandung, ditanggapi santai oleh Dahlan. Menurutnya, tidak masalah KAI menjadi operatornya asalkan dana pengoperasian tidak dibebankan kepada KAI.

"Tidak apa-apa kalau KAI jadi operator asal uangnya tidak dari KAI, karena itu mahal sekali," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT KAI (Persero) Ignasius Jonan menilai megaproyek Shinkansen alias kereta api cepat Jakarta-Bandung yang menelan investasi sekitar Rp 56 triliun tidak berkeadilan.

"Soal kereta cepat Jakarta-Bandung, saya yang paling menentang. Itu tidak berkeadilan," kata Jonan dalam CEO Speaks on Leadership Class di Universitas Binus, Jakarta, Senin (30/6/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com