Dollar AS bergerak stabil dengan tendensi pelemahan menjelang testimoni Gubernur The Federal Reserve, Janet Yellen, di depan kongres AS yang akan berlangsung pada Selasa dan Rabu esok.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, keengganan The Fed untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat yang tercermin pada notulensi FOMC meeting yang keluar minggu lalu menjaga harapan bahwa kesaksian Yellen akan mendorong pelemahan dollar AS. Hari ini ditunggu data ZEW Survey Expectation Zona Eropa.
Rupiah sendiri masih memperlihatkan kecenderungan pelemahan yang agresif hingga penutupan sore kemarin walaupun mayoritas mata uang Asia berhasil menguat. Pelemahan rupiah dalam dua hari terakhir terjadi bersamaan dengan koreksi IHSG dari titik tertinggi tahun ini, yang dicapai satu hari setelah hasil quick count pemilu presiden diumumkan.
"Kembalinya tren pelemahan dollar AS berpeluang menghentikan tekanan pelemahan rupiah hari ini," tulis riset Samuel Sekuritas Indonesia.
Sementara di pasar spot, seperti dikutip dari data Bloomberg, pada awal perdagangan pagi ini rupiah melorot sehingga kembali menembus level 11.700. Sekita pukul 08.16 WIB, mata uang garuda ini turun 0.39 persen ke posisi Rp 11.710 per dollar AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.