Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Prediksi Neraca Perdagangan Juni Kembali Defisit

Kompas.com - 15/07/2014, 10:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Bank Indonesia (BI) memperkirakan neraca perdagangan Juni 2014 akan kembali mencatat defisit. Sebelumnya, pada Mei 2014 neraca perdagangan mencapai surplus 69,9 juta dollar AS.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengungkapkan, defisit neraca perdagangan pada Juni 2014 lebih disebabkan kepada lonjakan impor yang nilainya melebihi nilai ekspor. "Defisit neraca perdagangan Juni 300 juta dollar AS karena lonjakan impor," kata Agus di kantornya, Senin (14/7/2014) malam.

Lebih lanjut, Agus menjelaskan, secara umum lonjakan impor pada bulan Juni lebih rendah dibandingkan impor pada bulan Mei lalu. Penurunan impor terjadi baik di barang modal maupun barang konsumsi. Di samping itu, penurunan juga terjadi pada impor bahan bakar minyak (BBM).

"Impor secara umum sudah turun drastis, semua jenis. Dari barang modal, barang konsumsi turun. Impor minyak juga turun. Kurang lebih sama dengan kuartal lalu juga secara kuartal ke kuartal," jelas mantan Menteri Keuangan ini.

Agus juga memaparkan perbaikan terjadi pada kinerja ekspor. Perbaikan tersebut khususnya terjadi pada komoditas non migas seperti tekstil, otomotif, baja, dan bahan kimia. "Ekspor komoditi non migas non mineral bagus sekali. Itu sudah membaik khususnya yang kemarin itu tekstil benang dan otomotif, kemudian bahan kimia sudah membaik juga. Akan tetapi, defisit migasnya masih besar," papar Agus.

Beberapa waktu lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan RI pada Mei 2014 mengalami surplus sebesar 69,9 juta dollar AS. Kepala BPS Suryamin menuturkan, impor pada bulan Mei mencapai 14,76 miliar dollar AS, sedangkan ekspor RI mencapai 14,83 miliar dollar AS.

“Terjadi pula surplus volume Mei 2014 sebesar 35,15 juta ton. Ini menunjukkan permintaan (produk RI) masih cukup tinggi,” kata Suryamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com