Danamon Raup Laba Bersih Rp 1,489 Triliun

“Semester pertama tahun ini ditandai oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik yang didorong oleh permintaan ekspor yang menurun serta adanya defisit fiskal, sementara nilai tukar Rupiah terus mendapatkan tekanan," kata Direktur Utama Bank Danamon Henry Ho di Jakarta, Kamis (17/7/2014).

Lebih lanjut, Henry menjelaskan di industri perbankan, likuiditas semakin ketat, sehingga menawarkan lingkungan operasional yang kompetitif. Namun dengan kondisi ini, lanjut dia, perseroan dapat menjaga pertumbuhan kredit dan pendanaan pada level yang sehat.

Pada akhir bulan Juni 2014, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Regulatory Loan to Deposit Ratio/LDR) membaik menjadi 98,9 persen dari 105,4 persen pada tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Average Loan to Deposit Ratio) pada paruh pertama tahun 2014 berada pada level 93,8 persen.

Adapun pertumbuhan kredit sebesar 13 persen menjadi Rp 141 triliun pada semester pertama tahun 2014 dibandingkan Rp 124 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Sementara itu, rasio kredit terhadap total pendanaan Bank Danamon secara konsolidasi (consolidated loan to total funding) berada pada posisi 91,4 persen pada akhir bulan Juni 2014. Capaian ini naik tipis bila dibandingkan 91,1 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) konsolidasi Bank Danamon berada pada posisi 17,7 persen, sementara CAR standalone berada pada posisi 17,8 persen pada akhir bulan Juni 2014.