Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Empuknya Bisnis Sandal Hotel

Kompas.com - 20/07/2014, 11:08 WIB

KOMPAS.com - Suvenir hotel yang satu ini sangat diminati oleh tamu hotel. Ya, itulah slipper alias sandal hotel. Selain memang nyaman dipakai sebagai alas kaki saat menginap di hotel, biasanya tamu akan membawa pulang sandal tersebut sebagai kenang-kenangan.

Itu sebabnya setiap hotel senantiasa menyediakan sandal bagi tamu. Agar terjamin ketersediaan stok sandal, biasanya setiap hotel tidak hanya membeli dari satu pemasok. Tidak heran apabila pelaku usaha sandal hotel terus bermunculan hingga saat ini.

Salah satu pemain lama usaha sandal hotel adalah Benz Raja Sandal, yang telah berkiprah sejak tahun 2006. Wellanti Silitonga, staf pemasaran Benz Raja Sandal, mengakui semakin banyak pesaing dari usaha yang berlokasi di Ciapus, Bogor Jawa Barat itu. “Kunci kami untuk bersaing adalah menjaga kualitas. Apabila harga bahan baku naik, kami akan beritahukan ke pelanggan,” tutur Wellanti.

Benz Raja Sandal saat ini mampu menjual sekitar 30.000 pasang sandal per bulan. Jumlah itu untuk memasok antara tiga hotel hingga lima hotel.

Harga sandal yang dijual Benz Raja Sandal mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 10.000 per pasang, bergantung pada kualitas dan bahan baku yang diminta pembelinya. Sandal termurah adalah sandal berbahan spons yang berwarna putih polos. Adapun sandal yang terbuat dari bahan batik dan bahan handuk, harga jualnya lebih tinggi ketimbang sandal berbahan spons.

Pemesanan minimal sebanyak 3.000 pasang untuk pelanggan hotel. Waktu yang dibutuhkan sejak pemesanan sandal, yang ditentukan berdasar keluarnya surat order dari hotel, hingga sandal dikirim, menurut Wellanti, mencapai satu bulan. Kapasitas produksi Benz Raja Sandal kini 30.000 pasang sandal per bulan, dengan tenaga kerja sebanyak 15 orang.

Pelanggan Benz Raja Sandal, selain berasal dari hotel di Jabodetabek, juga menjangkau hotel di berbagai daerah seperti Makassar, Bali, dan Jambi. Sistem pemasaran online dilakukan melalui situs web mereka.

Terkerek hotel baru

Seiring dengan pertumbuhan bisnis hotel, peluang menjadi pemasok sandal hotel pun ikut terbuka. Simak saja pengalaman Dewi dan beberapa rekannya yang menjalani usaha sandal hotel sejak 2 tahun lalu. Karena pernah bekerja di hotel, Dewi menyadari tingginya kebutuhan hotel terhadap alas kaki. Ia juga mafhum bahwa setiap hotel biasanya membeli dari beberapa pemasok. “Karena ada pemasok yang sudah kewalahan menerima order, sehingga tidak sanggup lagi menerima pesanan baru,” tutur Dewi.

Namun, Dewi tidak memerinci jumlah modal awal yang ia keluarkan saat mengibarkan bendera CV Pilar di Yogyakarta. Alasan dia, alat-alat produksi, seperti mesin jahit dan mesin potong, sudah dimiliki sebelum memulai bisnis itu.

Saat awal merintis usahanya, Dewi banyak menerima order dari hotel yang perlu pemasok baru. Kini, Pilar menjalin 10 hotel yang rutin mengorder. Pelanggan mereka tak hanya hotel di Yogyakarta, Solo, dan Magelang, tapi juga hotel di Jakarta, Depok, Tangerang, Balikpapan, Palangkaraya, Sorong, bahkan guest house di Australia. Pelanggan Pilar tersebar di berbagai kota berkat pemasaran online, dengan membuka situs di internet.

Harga sandal hotel buatan CV Pilar berkisar dari Rp 1.950 per pasang hingga Rp 10.000 per pasang, tergantung dari kualitas pada bahan yang diminta pembeli. Harga itu tidak termasuk biaya pengiriman.

Sandal seharga Rp 1.950 adalah sandal hotel polos, dengan ketebalan 4 mm, tanpa sablon logo hotel. “Biaya sablon logo Rp 100 per warna,” tutur Dewi. Pilar menetapkan batas minimal pembelian adalah 1.000 pasang per order.

Rata-rata setiap hotel memesan 1.000 pasang per bulan. Namun ada juga hotel yang rutin memesan 5.000 pasang per bulan. Kebanyakan pembeli memilih sandal yang kisaran harganya Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per pasang.

Saat ini, omzet penjualan sandal Pilar adalah 20.000 pasang sandal per bulan. “Tingkat keuntungannya sekitar 20 persen hingga 30 persen,” ujar Dewi.

Halaman:
Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com