Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Argentina Mengalami Gagal Bayar Utang ke Kreditor Asing

Kompas.com - 31/07/2014, 14:57 WIB

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Pemerintah Argentina tidak bisa melakukan pembayaran atas bunga utangnya (default) senilai 539 miliar dollar AS kepada para kreditor, setelah pembicaraan antara Menteri Ekonomi Argentina Axel Kicillof dengan para pemberi pinjaman yang diwakili Elliott Management Corp gagal menghasilkan kesepakatan atas kewajiban tersebut.

Argentina dan para kreditor telah melakukan negosiasi selama dua hari di New York. Defaut yang terjadi kali ini adalah yang kali kedua setelah hal serupa terjadi pada 2001. Seorang hakim AS menyatakan Pemerintah Argentina tidak bisa melakukan pembayaran bunga, kecuali para kreditor telah mendapatkan uang yang mereka klaim sebesar 1,5 miliar dollar AS. Hal inilah yang menyebabkan negara tersebut dianggap gagal bayar.

Terkait dengan buntunya proses negosiasi, Axel Kicillof memutuskan untuk kembali ke Argentina, tanpa ada rencana kembali melakukan pembicaraan. Dia menuding para kreditor seperti "burung pemakan bangkai".

Di sisi lain, sekelompok bank asal Argentina berupaya membantu pemerintah negara tersebut dengan membeli surat utang yang dipegang oleh Elliot Management, yang harganya telah jatuh. Dengan demikian, ada waktu lebih banyak lagi untuk dilakukan pembicaraan antara Pemerintah Argentina dengan pihak kreditor.

“Kami pikir, hal itu (pembelian surat utang oleh bank-bank Argentina) merupakan jalan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan dan mencari solusi," ujar analis Bank of America, Jane Brauer seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (31/7/2014).

Argentina sejauh ini memiliki utang sebesar 29 miliar dollar AS dalam bentuk surat utang valas. Dari jumlah itu, sekitar 25 persen kreditor menginginkan agar uangnya kembali. Namun demikian, Argentina tak memiliki dana yang memadai, lantaran devisa yang dimiliki berada di titik terendah dalam 8 tahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com