Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Jonan yang Meringkuk dan Danang yang Meringis

Kompas.com - 04/08/2014, 08:48 WIB

Oleh: Dahlan Iskan

KOMPAS.com - Liburan Lebaran kemarin saya manfaatkan untuk meninjau lapangan minyak baru di Banyu Urip, Bojonegoro, Jawa Timur, melihat uji coba PLTU model baru di Cikarang, dan melakukan reparasi gigi belakang saya dengan dukungan stemcell.

Tentu sambil terus mengecek pelayanan mudik oleh enam BUMN kita: KAI, ASDP, Garuda, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, dan Pertamina.

"Saya bangga dengan KAI yang tahun ini menjadi pilihan utama pemudik," tulis saya dalam BBM ke Ignasius Jonan, Dirut PT KAI.

"Saya terharu dengan Anda dan jajaran Anda yang selama Lebaran terus berada di lapangan penyeberangan Merak-Bakahuni," tulis saya dalam SMS kepada Danang Baskoro Dirut PT ASDP.

Saya juga terus menerima foto-foto pelaksanaan pengaturan mudik dari lapangan. Termasuk foto Jonan yang lagi meringkuk tidur di kursi KA kelas ekonomi, kelelahan setelah berhari-hari di Posko Angkutan Lebaran.

Juga foto Danang saat meringis ikut ngatur sepeda motor yang berebut antre masuk feri. Anak buah dua dirut itu cukup usil untuk memotret pimpinan mereka yang dalam posisi "tidak seperti dirut".

Di samping berbagai kemajuan besar di berbagai bidang, Lebaran tahun ini PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI juga mengoperasikan tiga rangkaian kereta baru bikinan PT INKA (Persero) Madiun. Setelah ini saya minta Dirut INKA Agus Purnomo untuk sering-sering naik kereta itu agar mengetahui di mana kekurangan-kekurangan kereta bikinan dalam negeri.

Secara fisik saya cukup bangga dengan penampilan dan kehalusan finishing-nya, tapi dia tetap perlu tahu hal-hal yang tidak kelihatan dengan cara sering-sering merasakan sendiri berlama-lama sebagai penumpang kereta jarak jauh itu. Saya akan terus menanyakan ini padanya: sudah naik berapa kali dan di jurusan mana saja.

Jonan sudah "menolong" INKA dengan membeli tiga rangkaian itu. Pembayarannya pun sudah beres. Ini saja sudah membuat PT INKA bisa keluar dari kesulitan terbesarnya. Bayangkan, tiga rangkaian itu sudah dibuat. Sudah jadi. Tiba-tiba pemesannya, Kemenhub, tidak dapat anggaran. Betapa sulitnya keuangan PT INKA karenanya.

Karena itu "pertolongan" ini harus dibalas dengan mutu dan pelayanan yang baik pada KAI. Ini agar ke depan semakin banyak kereta bikinan Madiun dibeli oleh KAI. Saya akan ikut dalam perjalanan jauh itu nanti.

Lebaran kali ini KAI juga jadi bintang di sektor angkutan barang. Di saat semua truk dilarang beroperasi selama liburan Lebaran, PT KAI tetap bisa mengangkut barang jarak jauh. Ke depan, dengan selesainya rel ganda Surabaya-Jakarta angkutan barang via KAI kian vital.

KAI juga sudah memesan ratusan lori angkutan barang ini ke PT INKA Madiun. Beribu terima kasih pada KAI. Saya memang mengangkat orang KAI untuk menjadi direksi di PT INKA. Dengan demikian INKA tahu jalan pikiran KAI dan KAI juga tahu kebutuhan INKA. Setidaknya dengan cara itu dua perusahaan ini berhenti perang dingin.

KAI sudah terbukti sukses membangun jaringan kereta barang di Sumatera. Waktu saya naik KA dari Palembang ke Baturaja dua bulan lalu, saya saksikan betapa hebatnya angkutan barang KAI di sana. Saya lihat dengan kagum KA barang yang baru berumur enam bulan itu melintas dengan gagahnya. Melaju dengan mulusnya. Mengular panjangnya.

Saat saya berdiri di stasiun, terlihat rangkaian KA barang yang lagi melintas itu seperti tidak ada akhirnya. Ternyata panjang rangkaian kereta itu mencapai 1,2 km! Kalau kereta penumpang hanya membawa sembilan gerbong, KA barang ini membawa 70 gerbong!

Di sepanjang jalur itu saya juga meresmikan 11 stasiun KA yang baru. Benar-benar baru. Tidak ada stasiun di situ sebelumnya. Stasiun-stasiun ini letaknya di tengah hutan. Tidak ada jalan menuju stasiun baru itu. Ini stasiun untuk persilangan kereta barang. Bukan stasiun untuk penumpang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

Work Smart
Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com