Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Serang ISIS, Wall Street Berkibar

Kompas.com - 09/08/2014, 08:40 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com —
Saham-saham di Wall Street terdorong lebih tinggi pada Jumat (8/8/2014) waktu setempat, (Sabtu pagi WIB), di tengah serangan udara Amerika Serikat di Irak.  Investor menggenjot pembelian di pasar yang telah oversold (jenuh jual).

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 185,66 poin (1,13 persen) menjadi ditutup pada 16.553,93.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik 22,02 poin (1,15 persen) menjadi 1.931,59, serta indeks komposit teknologi Nasdaq melesat 35,93 poin (0,83 persen) ke posisi 4.370,90.

"Hari ini bangkit. Itu hanya karena oversold dalam jangka pendek. Itu membuat banyak yang merasakan itu akan bangkit kembali," kata Tom Cahill, ahli strategi portofolio di Ventura Wealth Management.

Sejumlah jet tempur Amerika Serikat dikabarkan telah menyerang persenjataan artileri milik Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Demikian ungkap juru bicara Pentagon, Jumat (8/8/2014). Sejauh ini, belum diperoleh rincian soal serangan udara AS terhadap target-target milik ISIS yang kini menguasai wilayah yang cukup luas di Irak utara.

"Pasar ini terus mengabaikan kekhawatiran dan negatif," kata Michale James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities.

Anggota Dow, McDonald, naik 0,3 persen meski penjualan globalnya pada Juli turun 2,5 persen dengan penjualan di Asia tenggelam 7,3 persen, menyusul sebuah laporan bahwa pihaknya menggunakan daging yang tidak aman di Tiongkok.

Amazon naik 1,7 persen karena sekelompok lebih dari 900 penulis meminta pengecer daring (online) itu mengakhiri perselisihannya dengan penerbit Hachette atas penentuan harga buku.

Tekmira Pharmaceuticals melonjak 45,1 persen lebih tinggi setelah pejabat AS memperlonggar pembatasan penggunaan obat percobaannya untuk mengobati virus Ebola.

Gap melonjak 5,9 persen karena penjualannya pada Juli naik 2,0 persen. Pengecer ini memproyeksikan laba kuartal kedua 73-74 sen per saham, jauh di atas 66 persen yang diperkirakan para analis.

Pengembang permainan sosial, Zynga, turun 1,4 persen setelah melaporkan kerugian kuartal kedua 62,5 juta dollar AS, dibandingkan dengan kerugian sebesar 15,8 juta dollar AS pada tahun lalu.

Namun, untuk sepekan ini, saham-saham AS telah lebih rendah, seiring dengan memburuknya ketegangan atas Ukraina dan peningkatan tajam dalam kekerasan di Irak yang mendorong serangan udara pertama AS sejak 2011.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com