Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Merpati: Kami Cukup Kecewa sama Pak Dahlan...

Kompas.com - 13/08/2014, 15:56 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan karyawan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) yang berunjuk rasa di depan kantor Kementerian Keuangan, Rabu (13/8/2014), menyatakan kecewa terhadap Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Ketua aksi damai karyawan MNA, Purwanto, menuturkan, ternyata baru diketahui hari ini bahwa Dahlan Iskan belum melayangkan surat ke Kemenkeu terkait pembayaran hak-hak normatif pegawai MNA. Dia bilang, masalah hak-hak normatif pegawai yang tertunggak lebih dari delapan bulan seharusnya menjadi prioritas dalam proses restrukturisasi.

"Kalau seluruh pemerintah sepakat, Kementerian BUMN, Kemenhub, Kemenkeu, pikirkan kami ini yang sudah lapar, delapan bulan tidak digaji. Kami kaget, ternyata dalam restrukturisasi tidak ada yang terkait hak kemanusiaan. Kami cukup kecewa sama Pak Dahlan Iskan," kata dia kepada wartawan di luar gedung Kemenkeu.

Lebih lanjut, dia bilang, pihak Kemenkeu menyampaikan empati atas kondisi yang menimpa Merpati dan karyawannya. Namun, sepanjang belum ada permohonan dari Kementerian BUMN, maka dana talangan untuk membayar pegawai belum bisa diproses.

Sebanyak 300 orang yang terdiri dari pilot, pegawai administrasi, perawatan, dan awak kabin mendesak Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan untuk membayar hak-hak normatif, yang terdiri dari gaji, UMTL, serta THR.

Purwanto mengatakan, setelah dihitung, butuh dana sekitar Rp 200 miliar untuk melunasi kewajiban perusahaan kepada karyawan. "Itu sudah semua, gaji, UMTL, dan THR sesuai dengan PKB (perjanjian kerja bersama)," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com