"KPR terutama pada rumah tipe kecil. Ini berarti peran bank masih sangat besar untuk membiayai pembelian rumah," kata Direktur Departemen Statistik BI Hendy Sulistyowati di kantornya, Rabu (13/8/2014).
Hendy menjelaskan, tingkat bunga KPR yang diberikan oleh perbankan, khususnya kelompok bank persero berkisar antara 9 hingga 12 persen. Ia pun mengungkapkan pertumbuhan properti residensial sejalan dengan meningkatnya kredit KPR dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).
Hendy menjelaskan masyarakat banyak yang memanfaatkan perlambatan harga untuk membeli rumah dengan skema pembayaran melalui KPR. Total penyaluran KPR pada kuartal II-2014 pun lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.
"Peningkatan pertumbuhan penjualan properti residensial terkonfirmasi dari naiknya angka penyaluran KPR dan KPA perbankan pada sektor properti. Pada kuartal II 2014, total KPR tercatat Rp 301,53 triliun atau tumbuh 5,93 persen quarter to quarter," jelas Hendy.
Penyaluran KPR pada kuartal II 2014 tersebut lebih tinggi dibandingkan penyaluran pada periode sebelumnya. Pada kuartal I 2014, pertumbuhan penyaluran KPR hanya berada pada posisi 1,14 persen secara year on year. Adapun dari total penyaluran KPR yang dikucurkan bank pada periode Januari hingga April 2014, sebanyak 4,36 persen masyarakat berpenghasilan rendah memanfaatkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari pemerintah. Sementara itu, selebihnya atau 95,64 persen menggunakan pembiayaan non FLPP alias KPR biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.