Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Jamin Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg Tak Sebabkan Migrasi ke 3 kg

Kompas.com - 14/08/2014, 01:12 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – PT Pertamina berani menjamin kenaikan harga gas Elpiji nonsubsidi 12 kilogram (kg) tidak akan menyebabkan adanya migrasi konsumsi ke tabung gas bersubsidi ukuran 3 kg.

Vice Presiden Corporate Communication, Ali Mundakir mengatakan, hal tersebut lantaran Pertamina telah memiliki data seluruh agen distributor gas. Pertamina juga memiliki sistem monitoring, sehingga jika terjadi lonjakan permintaan, hal tersebut akan terdeteksi. Pertamina memastikan, tidak akan memenuhi lonjakan permintaan tersebut.

“Kami juga akan melarang pembelian baru tabung beserta isinya elpiji 3 kg. Yang kami kendalikan dari sisi pasokannya,” kata Ali, ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (13/8/2014).

Sepanjang 2014 ini, Pertamina mendapatkan kuota 4,8 juta metrik ton gas untuk tabung 3 kg. Hal tersebut sesuai dengan yang disepakati dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Di sisi lain, Ali menyebutkan, kenaikan harga gas nonsubsidi 12 kg tidak akan berdampak signifikan terhadap inflasi. Dia menuturkan, hanya 15 persen dari total konsumen gas yang menggunakan tabung gas 12 kilogram.

Jika harga Elpiji 12 kg tidak dinaikkan, maka kerugian Pertamina semakin besar. Sepanjang semester pertama tahun ini saja, Pertamina mengklaim kerugian jual sebesar Rp 2,81 triliun. Atas dasar itu, Pertamina berencana menaikkan harga Elpiji 12 kg pada pertengahan bulan ini.

Meski kenaikan harga Elpiji 12 kg adalah aksi korporasi, namun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung menegaskan, Pertamina tidak bisa menaikkan dengan semena-mena Elpiji 12 kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com