Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas: Pemberantasan Kemiskinan Harus Berkelanjutan

Kompas.com - 16/08/2014, 02:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencana Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengungkapkan pemerintah terus berupaya menekan angka kemiskinan di Tanah Air dan bisa dilakukan secara berkesinambungan.

"Kalau target 2014, angka kemiskinan 10,5 persen kita upayakan. Yang penting ada keberlanjutan, kita memulai yang lima tahun ke depan ada keberlanjutan. Pak Presiden menyampaikan apa yang beliau sudah capai dalam lima tahun terakhir di semua bidang kan tadi," kata Armida di Gedung DPR/MPR, Jumat (15/8/2014).

Adapun terkait rencana pengurangan angka kemiskinan ke depan, Armida mengaku hal itu merupakan kewenangan pemerintahan baru. "Silakan tanya pemerintahan mendatang," ujarnya singkat.

Mengenai proyek unggulan dalam pengentasan kemiskinan, Armida menjelaskan yang pertama adalah pertumbuhan ekonomi. Selain itu, stabilitas makroekonomi pun harus terjamin. "Termasuk harga ekonomi termasuk di segala bidang, di industri pengolahan. Lalu ada kebijakan program-program khusus, yang sifatnya pro rakyat," jelas Armida.

Ditemui pada kesempatan yang sama, anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P Deddy Gumelar menyatakan pada dasarnya kemiskinan terbangun atas dua hal. "Pertama, apa yang bangun orang jadi miskin? Karena struktural, kebijakan yang tidak merata, perundang-undangan, politik anggaran," kata pria yang akrab disapa Miing tersebut.

Faktor penyebab kemiskinan lain adalah budaya malas. Bila masyarakat malas dan enggan meningkatkan kemampuan diri, ujar Miing, maka jangan salahkan kemiskinan kepada pemerintah maupun masyarakat. "Mau berubah. Kalau masyarakat masih tetap begitu, tidak bisa," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com