Secara simbolis, pendirian akademi tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro dan Walikota Madiun Bambang Irianto, Minggu (17/8/2014). Angkatan pertama akan dimulai pada ajaran baru tahun depan dengan jenjang pendidikan Diploma I dan II.
“Pendirian akademi ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan tenaga professional untuk produksi gula serta upaya RNI selaku BUMN dalam meningkatkan pendidikan di masyarakat,” ujarnya.
Untuk tahap awal, AkGRI membuka kompetensi keahlian agribisnis tanaman perkebunan, teknik pemeliharaan mekanik industri dan kimia gula. Ke depan, akademi ini akan mengembangkan kurikulum terkait dengan pemasaran.
Ismed mengungkapkan komposisi materi pengajaran mencakup teori dan praktik. Untuk tahun pertama, peserta didik akan mendapatkan 80 persen teori dan 20 persen praktik. Selanjutnya, porsi praktik akan lebih besar ketimbang teori.
“Setelah siang mendapatkan materi pendidikan, malam harinya mereka akan kami bekali dengan ilmu agama. Jadi ini kami mengadopsi sistem seperti di pesantren. Semua peserta didik akan tinggal di asrama,” ujar Ismed.
Untuk membiayai operasional AkGRI, RNI akan mengambil dana dari CSR perusahaan. Selain itu, dana juga diperoleh dari bantuan DIKTI dan Pemda Madiun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.