Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang MEA, Infrastruktur Jalan Digenjot

Kompas.com - 19/08/2014, 12:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Hermanto Dardak menyatakan, jalan merupakan salah satu instrumen infrastruktur yang menjadi faktor pertumbuhan ekonomi. Guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 mendatang, infrastruktur jalan pun digenjot pembangunannya.

"Target kami tuntaskan Trans Jawa. Ini juga mempertimbangkan kita tahun depan mengahadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Sebagai pasar tunggal, kesiapan nasional diperlukan untuk efektif terbukanya MEA," kata Hermanto dalam pidatonya pada acara "Forbes Leadership on State Owned Enterprises: Managing Transition," Selasa (19/8/2014).

Selain itu, Hermanto pun menjelaskan sebagai pasar untuk ASEAN, pemerintah juga telah menyepakati pembangunan ASEAN Railway dan express way alias jalan lintas cepat di kawasan Sumatera.

Pembangunan-pembangunan ini diharapkan dapat rampung dalam 5 tahun ke depan. Untuk pembangunan infrastruktur jalan dan secara umum infrastruktur di Tanah Air, Hermanto menyatakan pentingnya peran BUMN. "Ke depan perlu dukungan BUMN. Kita harapkan BUMN dapat memainkan peran penting," kata dia.

Ia menjelaskan saat ini Indonesia memiliki jalan sepanjang 500.000 km. Akan tetapi, jalan yang termasuk kategori jalan ekspres atau jalan tol hanya 800 km. Sebanyak 40.000 km merupakan jalan nasional, 51.000 km jalan provinsi, dan sisanta merupakan jalan kabupaten dan kota.

"Kondisinya yang paling mantap adalah jalan eskpres, jalan nasional, lalu jalan provinsi dan kabupaten. Di klaster-klaster pertumbuhan, di kota besar seperti Medan, Jakarta, di tempat-tempat tadi sebetulnya kita juga bergantung pada jalan-jalan subnasional, untuk seperti mengangkuy produk primer ke perkotaan maupun pelabuhan," papar Hermanto.

Kondisi tersebut diakui Hermanto merupakan tantangan ke depan. Oleh karena itu, pemerintah perlu mendukung dengan memberi subsidi bagi pembangunan jalan subnasional khususnya di klaster pusat pertumbuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com