"Kami akan mengonsultasikan dengan pemerintah baik Kementerian ESDM dan Kementerian Koordinator Perekonomian untuk penetapan besaran harga dan waktu yang tepat," kata Wakil Presiden Elpiji dan Produk Gas Pertamina Gigih Wahyu Hari Irianto di Jakarta, Kamis (21/8/2014).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, pemerintah menyetujui rencana Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg.
Kenaikan akan dilakukan setelah rapat konsultasi dengan pemerintah dalam waktu dekat.
Menurut Gigih, sembari menunggu rapat konsultasi tersebut, pihaknya akan terus menyosialisasikan kenaikan harga elpiji 12 kg dan meningkatkan pelayanan bahan bakar tersebut kepada konsumen.
Ia mengatakan, sosialisasi terus dilakukan Pertamina yang sudah dimulai sejak kenaikan harga elpiji terakhir pada Januari 2014. "Kami juga sudah menerima masukan dari pemangku kepentingan untuk meningkatkan pelayanan," katanya.
Di samping itu, Pertamina, lanjutnya, sudah mensurvei daya beli masyarakat dan akan disampaikan dalam rapat konsultasi mendatang.
Melalui surat tertanggal 6 Agustus 2014, Pertamina mengajukan kenaikan harga elpiji 12 kg kepada pemerintah. Sesuai surat tersebut, BUMN migas tersebut mengajukan kenaikan harga Rp 1.500 per kg mulai 15 Agustus 2014.
Namun, pemerintah meminta Pertamina menunda rencana tersebut sampai dilakukan rapat konsultasi.
Sesuai peta jalan yang disampaikan Pertamina melalui surat tertanggal 15 Januari 2014 ke Menteri ESDM dan Menteri BUMN, kenaikan harga elpiji 12 kg akan dilakukan secara bertahap hingga keekonomian. Kenaikan harga diperlukan untuk menekan kerugian dari bisnis elpiji nonsubsidi tersebut.
Per 1 Juli 2014, Pertamina akan menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp 1.000 per kg menjadi Rp 6.944 per kg dengan harga di konsumen Rp 106.800 per tabung.
Kemudian, per 1 Januari 2015 naik Rp 1.500 per kg, 1 Juli 2015 naik Rp 1.500 per kg, 1 Januari 2016 naik Rp 1.500 per kg, dan 1 Juli 2016 naik Rp 1.500 per kg.
Per 1 Juli 2016, harga elpiji diperkirakan mencapai keekonomian sebesar Rp 11.944 per kg atau sampai konsumen Rp 180.000 per tabung.
Pertamina menghitung tanpa kenaikan elpiji maka bisnis elpiji 12 kg bakal mengalami kerugian sekitar Rp 6 triliun pada 2014.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.