Menanggapi hal itu, pihak Jiwasraya mengaku lebih memilih penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dibandingkan akuisisi. "Kalau kita lihat, bagi BUMN dia mengharapkan 2015 IPO PTPN dan Jiwasraya. Pak Menteri (Menteri BUMN Dahlan Iskan) ingin sesuatu yang kayaknya pingin kami dalami. Jiwasraya itu inginnya IPO, karena lebih baik dari akuisisi," kata Direktur Utama Jiwasraya Hendrisman Rahim di Jakarta, Jumat (22/8/2014).
Meskipun demikian, Hendrisman mengaku rencana tersebut baru sampai pada tahapan rencana dan kajian. Menteri BUMN Dahlan Iskan pun baru menyatakan pernyataan terkait BUMN tersebut beberapa waktu lalu. Sehingga, ia belum dapat memastikan kapan Jiwasraya akan mulai melantai di Bursa Efek Indonesia.
"Sikap Jiwasraya mengkaji untuk diperdalam dari keinginan Pak Dahlan Iskan. Kan itu baru kemarin. Kalau mau IPO harus mempersiapkan diri," ujar Hendrisman.
Lebih lanjut, Hendrisman mengakui saat ini pihaknya ingin memperdalam hal-hal yang terkait dengan IPO Jiwasraya. Sebab, Dahlan telah menargetkan BUMN tersebut harus melakukan IPO pada tahun 2015 mendatang.
"Pak Menteri minta 2015 harus IPO. Sekarang mempersiapkan segala sesuatunya. Tapi mempersiapkan itu belum terjadi ya," jelasnya.
Beberapa waktu lalu, pihak BRI menyatakan perseroan mulai mengkaji rencana akuisisi Jiwasraya. Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan Bank BRI Budi Satria menuturkan sesuai rencana bisnis bank (RBB), perseroan selalu terbuka dengan pertumbuhan bisnis secara organik. Dalam rencana tersebut dicetuskan Kementerian BUMN meminta BRI berkonsolidasi dengan Jiwasraya. Konsolidasi tersebut direncanakan untuk memperkuat permodalan Jiwasraya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.