Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Pasar Bebas ASEAN, Konsolidasi Bank Harus Diberi Insentif

Kompas.com - 26/08/2014, 22:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) untuk sektor perbankan akan dimulai pada tahun 2020 mendatang. Pengamat Ekonomi dan Perbankan Aviliani menilai guna mewujudkan konsolidasi perbankan, pemerintah harus memberi insentif bagi bank yang akan berkonsolidasi.

Aviliani menyebut insentif pajak dapat diberikan bagi bank-bank kecil yang melakukan merger sebagai wujud konsolidasi. Kementerian Keuangan (Kemenkeu), kata dia, dapat memberi insentif semacam ini supaya konsolidasi perbankan dapat terjadi tanpa paksaan.

Insentif lainnya adalah pengurangan setoran dividen yang harus dilakukan bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Sehingga BUMN tidak terus-terusan menyetorkan dividen kepada pemerintah. Sekarang baiknya dividen dikurangi kalau bisa sampai dengan 10 persem. Dengan begitu bank BUMN bisa tumbuh lebih baik lagi, karena modal akan dapat tumbuh lebih besar," ujar Aviliani dalam diskusi "Konsolidasi Perbankan Menghadapi MEA 2020," Selasa (26/8/2014).

Menurut Aviliani, kendala likuiditas akan menjadi kendala bagi perbankan ke depan. Sebab, masyarakat akan lebih memilih menginvestasikan uangnya ketimbang menyimpan uang di bank. Sekitar 70 persen pendapatan masyarakat Indonesia akan diinvestasikan. Kondisi ini akan menyebabkan konsumsi masyarakat menurun.

Tren perbankan akan turun menjadi hanya sekitar 35 hingga 40 persen. Adapun investasi pada sektor non-bank, akan mencapai 60 hingga 65 persen. Aviliani mengungkapkan ini adalah imbas semakin meleknya masyarakat Indonesia terhadap investasi.

"Dengan begitu, bank yang memiliki anak usaha yang bergerak di bidang lembaga keuangan non-bank, akan tumbuh lebih besar dibandingkan bank yang hanya berdiri sendiri," ujar Aviliani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com