Menurut dia, penggabungan dua kementerian tersebut bukan masalah besar. Digabung atau tidaknya tergantung apakah kedua menterinya kompak atau tidak. "Sama saja, buat saya yang penting menterinya bisa seiya sekata karena tidak ada industri yang berjalan sendiri," ujar MS Hidayat di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (26/8/2014).
Dia menambahkan, sebenarnya ada satu hal yang harus diperhitungkan dalam penggabungan kedua kementerian itu yaitu peritungan dampaknya, apakah akan lebih positif atau negatif kepada kedua lembaga tersebut.
Namun, hidayat memiliki pendapat bahwa jika Indonesia ingin menjadi negara industri, maka sektor industri harus dijadikan andalan dalam pembangunan ekonomi nasional. Menurut dia, berdasarkan pengalamannya, penggabungan kementerian akan memakan waktu satu tahun untuk melakukan penyesuaian.
"Sebetulnya kalau mengikuti di luar negeri, counterpart kita, trade dan industri selalu jadi satu. Tapi, kalau dipisahkan dan antar menterinya cocok bisa satu program saling melengkapi seperti saat ini itu bisa berjalan," kata Hidayat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.