Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Tidak Naik, Rupiah Anjok hingga Rp 13.000 Per Dollar AS?

Kompas.com - 03/09/2014, 14:11 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Niat pemerintahan Jokowi-JK untuk meningkatkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak mudah. Namun, hal tersebut harus dilakukan. Bahkan, menurut CEO Quvat Management Thomas T Lembong, jika pemerintah mendatang tidak menaikkan harga BBM bersubsdi, nilai rupiah bisa anjlok.

"Kalau BBM tidak naik, rupiah akan mencapai Rp 13.000," ujar Tom di Jakarta, Rabu (3/9/2014).

Tom mengatakan, masyarakat jangan menganggap kebijakan menaikkan harga BBM sebagai langkah pemerintah untuk menurunkan subsidi. Menurut dia, apa yang dilakukan pemerintah adalah memindahkan subsidi, bukan mengurangi subsidi.

"Seperti kata JK, kurangi subsidi BBM, berikan untuk sekolah, rumah sakit, dan sarana lain," ujarnya.

Sementara itu, Komisaris Independen Permata Bank sekaligus Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM, Tony Prasentiantono, mengungkapkan bahwa setidaknya ada dua efek yang akan terjadi jika harga BBM bersubsidi tidak naik, yaitu meningkatnya beban APBN dan minimnya aliran modal masuk ke Indonesia.

"APBN kita dianggap tidak kredibel. Akibatnya, sentimen negatif. Investor tidak mau masuk ke Indonesia," kata Tony.

Baca juga: Ini Wawancara Buka-bukaan Jokowi soal Subsidi BBM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com