Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citilink Tak Mau Dijual Murah

Kompas.com - 04/09/2014, 20:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) sibuk mencari mitra yang mau menjadi investor strategis di anak usahanya PT Citilink Indonesia.

Chief Executive Officer (CEO) Citilink Indonesia Arif Wibowo, mengaku sudah beberapa kali diajak rapat untuk membahas calon investor baru tersebut. Menurut dia, tujuan Garuda Indonesia mencarikan investor untuk Citilink merupakan bagian dari ekspansi perusahaan. Karena dengan masuknya investor baru maka otomatis akan ada dana segar yang masuk ke perusahaan.

“Tapi kami tidak mau dijual murah. Kalau mereka menawar harga terlalu rendah ya akan kami tinggal dan tidak jadi,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (3/9). Dia beralasan karena saat ini Citilink terus bertumbuh sebagai perusahaan maskapai penerbangan berbiaya murah dengan begitu nilai jual perusahaan juga menjadi tinggi.

Arif menyampaikan dalam waktu dua tahun, Citilink dapat menambah pesawat yang tadinya 9 pesawat di 2012 menjadi 28 pesawat pada saat ini. Frekuensi penerbangan tiap harinya juga tumbuh signifikan, dari yang hanya 54 penerbangan per hari, dan per Agustus 2014 menjadi 164 penerbangan per hari dan ditargetkan menjadi 200 penerbangan tiap harinya pada akhir tahun 2014.

Angka tersebut merupakan capaian positif Citilink yang beru berkiprah di dunia penerbangan dua tahun ke belakang. Arif juga bilang bahwa jerih payah yang telah dilakukannya sebagai CEO Citilink dalam dua tahun ke belakang sudah membuahkan hasil. Arif menyampaikan bahwa pada periode Juni – Agustus 2014 Citilink sudah mencatatkan arus keuangan (cashflow) perusahaan yang positif dan mulai mencetak untung.

Dia mengakui mengambil sikap jual mahal kepada investor karena investor baru tersebut bukan jalan satu-satunya bagi perusahaan untuk mendapatkan suntikan dana. Opsi lainnya pun masih ada seperti melakukan penawaran saham perdana ke public atau initial public offering (IPO). Arif meyakini jika Citilink dapat mempertahankan kinerja dan pertumbuhannya yang baik pula maka IPO merupakan sebuah keniscayaan.

Memang, saat awal menjabat sebagai CEO Citilink, Arif membuat program perusahaan 5 tahun ke depan yang dinamakan Mega Leap Program. Dalam rancangan tersebut, dia menargetkan perusahaan yang dipimpinnya dapat IPO di tahun 2015 mendatang dan menjadi maskapai penerbangan berbiaya murah yang terkemuka, kuat dan tumbuh berkesinambungan. (Oginawa R Prayogo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com