Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Administrasi Transaksi di ATM Akan Naik?

Kompas.com - 08/09/2014, 11:33 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Biaya administrasi untuk melakukan transaksi di jaringan ATM Bersama dan Prima dikabarkan akan mengalami kenaikan. Biaya administrasi dikenakan kepada nasabah bila menggunakan jaringan ATM yang berbeda dengan kartu yang dimilikinya, baik cek saldo, transfer antar-bank, maupun mengambil tunai.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, PT Artajasa Pembayaran Elektronis, yang merupakan salah satu prinsipal penyedia sistem pembayaran elektronik, menyatakan tengah menunggu koordinasi antara perbankan nasional dan otoritas, yakni Bank Indonesia.

"Terus terang belum tahu perkembangannya karena masih menunggu koordinasi dengan pihak perbankan," kata Corporate Communications Officer Artajasa, Dimas Mulyawan, Senin (8/9/2014).

Dimas mengatakan, pihaknya tidak tahu pasti berapa besaran biaya yang diusulkan perbankan. Sebab, hal tersebut merupakan kesepakatan di industri perbankan dan bukannya ranah prinsipal.

Yang jelas, kata dia, sebelum ada kenaikan biaya administrasi ini, industri perbankan akan terlebih dahulu menyampaikan informasi tersebut. Saat ini, biaya transfer di penyedia jasa pemegang merek ATM Bersama itu maksimal sebesar Rp 5.000.

"Maksimal saat ini Rp 5.000, bahkan ada beberapa bank yang gratis. Yang saya tahu di antaranya BPD, kemudian ada yang gratis berdasarkan segmen nasabah. Misalnya, yang platinum sudah gratis, tapi yang silver masih dikenai biaya," kata Dimas.

Pada kesempatan itu, Dimas juga yakin bahwa kenaikan biaya ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap minat masyarakat untuk menggunakan ATM Bersama. "Masyarakat sudah sangat teredukasi. Nasabah sudah sering menggunakan share, seperti ATM Bersama, Prima," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

Whats New
Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

Whats New
Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program 'Well-Being'

Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program "Well-Being"

Whats New
CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

Whats New
Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

Whats New
Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

Whats New
Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

Whats New
Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

Whats New
3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

Whats New
IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling 'Boncos'

IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling "Boncos"

Whats New
10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

Whats New
Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

Whats New
Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com