Menurut JK, dibandingkan mempertahankan subsidi BBM yang cenderung malah dinikmati masyarakat yang mampu, lebih baik anggaran subsidi BBM digunakan untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Negeri ini hampir kolaps karena terlalu murah kita jual BBM ke orang yang tidak perlu, menengah ke atas. Tidak ada cara lain, memindahkan subsidi ke produktif, jalan rusak, sekolah rusak," kata JK dalam pidato kuncinya pada diskusi "Menata Kembali Tata Kelola Kebijakan Migas," Senin (8/9/2014).
JK mengungkapkan, dana kesehatan dan pendidikan harus banyak disalurkan kepada masyarakat. Oleh karena itu, dalam waktu singkat, subsidi BBM harus dipindahkan ke sektor produktif.
Lebih lanjut, JK mengatakan, tidak akan timbul masalah apabila rakyat dijelaskan tentang kenaikan harga BBM pada kisaran harga yang wajar. Ia menyebut, bila saat ini harga BBM dinaikkan, maka dampaknya hanya kepada inflasi dari sisi transportasi.
"Tahun 2005 kita naikkan 2 kali tidak ada demo, karena BLT kita langsung bagi, jadi kompensasinya langsung terasa. Kalau dijelaskan, rakyat pasti paham," jelas JK.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.