Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CT: Mercy Kabinet Jokowi Harganya Paling Murah dan Buatan Dalam Negeri

Kompas.com - 10/09/2014, 13:25 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Chairul Tanjung memberikan pembenaran mengapa menteri-menteri di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla harus menggunakan mobil keluaran Mercedez Benz.

Menurut dia, alasan dipilihnya Mercy sebagai mobil menteri di kabinet Jokowi-JK adalah karena mobil tersebut diproduksi di dalam negeri. Alasan kedua, harga Mercy paling murah dibandingkan dengan Toyota, BMW, dan mobil-mobil sekelasnya.

"Menurut saya, menteri selain harus bekerja baik, juga harus memiliki fasilitas yang representatif," kata Chairul kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (10/9/2014).

Chairul mengatakan, tidak bagus jika gaji seorang menteri lebih rendah dibanding pejabat eselon 1 di kementeriannya. Sementara, seorang menteri dituntut bekerja dengan baik, bekerja keras, tidak korupsi, dan jujur. "Jadi oleh karenanya yang proper (layak) saja. Populis boleh, tapi yang proper," kata Chairul.

Di sisi lain, terkait dengan gaji menteri, Chairul juga menegaskan bahwa dirinya adalah salah satu yang mendukung para menteri mendapat gaji layak dan fasilitas memadai. "Karena dengan begitu, kita bisa tuntut mereka untuk bekerja betul-betul 100 persen untuk kepentingan bangsa dan negara," tukas dia.

Seperti diberitakan, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono telah melakukan pengadaan mobil dinas menteri untuk pemerintahan berikutnya melalui Kementerian Sekretariat Negara. Pemenang lelang sudah ditetapkan, yakni Mercedes-Benz, dengan nilai tender Rp 91,94 miliar.

Pengadaan mobil dinas ini pun menuai kritik. Pengadaan mobil Mercedes-Benz untuk menteri-menteri pada kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla dinilai sarat dengan muatan politis. Peneliti Indonesia Budget Center (IBC), Sugiharto, mengatakan, pengadaan mobil mewah itu bisa saja dianggap upaya untuk melemahkan Jokowi yang selama ini dikenal akan kesederhanaannya.

Apabila pengadaan tak terendus media, kata Sugiharto, ini akan menjadi pukulan telak bagi Jokowi pada awal pemerintahannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

5 Tips Memilih Franchise Indonesia yang Menjanjikan

5 Tips Memilih Franchise Indonesia yang Menjanjikan

Whats New
SR019 Pecahkan Rekor Jumlah Investor SBN Ritel 2023

SR019 Pecahkan Rekor Jumlah Investor SBN Ritel 2023

Whats New
Menakar Dampak Belanja Caleg Pemilu 2024 ke Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Menakar Dampak Belanja Caleg Pemilu 2024 ke Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Simak Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Ini

Simak Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Ini

Earn Smart
Cerita Peserta Uji Coba Kereta Cepat: Susah-susah Dapat Tiket Malah Ketinggalan Kereta

Cerita Peserta Uji Coba Kereta Cepat: Susah-susah Dapat Tiket Malah Ketinggalan Kereta

Whats New
Pemerintah Akan Tutup 'Social Commerce' jika 'Keukeuh' Berjualan di Platformnya

Pemerintah Akan Tutup "Social Commerce" jika "Keukeuh" Berjualan di Platformnya

Whats New
IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Merah

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Merah

Whats New
UOB Indonesia Luncurkan Fitur FSCM, Sasar Perusahaan Rantai Pasok

UOB Indonesia Luncurkan Fitur FSCM, Sasar Perusahaan Rantai Pasok

Whats New
Maybank Punya Shariah Wealth Management, Ini Manfaatnya untuk Nasabah

Maybank Punya Shariah Wealth Management, Ini Manfaatnya untuk Nasabah

Whats New
Judi Online Gunakan QRIS, Komisi XI DPR: BI Harus Evaluasi Sistem Layanan secara Menyeluruh

Judi Online Gunakan QRIS, Komisi XI DPR: BI Harus Evaluasi Sistem Layanan secara Menyeluruh

Whats New
Tepung Bumbu Cap Opung Diluncurkan, Targetkan Pasar di Area Jatim

Tepung Bumbu Cap Opung Diluncurkan, Targetkan Pasar di Area Jatim

Rilis
Jurus Pertamina agar Bright Gas Makin Diterima Pasar

Jurus Pertamina agar Bright Gas Makin Diterima Pasar

Whats New
Mendag: Social Commerce Hanya Boleh Fasilitasi Promosi, Tak Boleh untuk Bertransaksi

Mendag: Social Commerce Hanya Boleh Fasilitasi Promosi, Tak Boleh untuk Bertransaksi

Whats New
Pemerintah Larang 'Social Commerce' Fasilitasi Transaksi Perdagangan

Pemerintah Larang "Social Commerce" Fasilitasi Transaksi Perdagangan

Whats New
QRIS Digunakan untuk Judi 'Online', Pengamat: BI Bersama OJK, PPATK, dan Polri Bisa Blokir

QRIS Digunakan untuk Judi "Online", Pengamat: BI Bersama OJK, PPATK, dan Polri Bisa Blokir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com