Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elpiji 12 Kg Naik, Warga Buru Elpiji 3 Kg

Kompas.com - 11/09/2014, 08:48 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com -
PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk menaikkan harga elpiji nonsubsidi kemasan 12 kg menyusul tingginya harga elpiji di pasar internasional dan turunnya nilai tukar rupiah yang menyebabkan beban kerugian perusahaan akan makin tinggi.

Penyesuaian harga diputuskan sebesar Rp 1.500 per kg (net Pertamina) terhitung sejak 10 September 2014 pukul 00.00.

Kenaikan harga elpiji 12 kg ini membuat warga yang biasa memakainya mulai berpindah ke gas elpiji 3 kg. Akibatnya, elpiji 3 kg pun langka.

Yayat Ruhiyat (35), warga RT 01/02 Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, mengakui, sulit sekali memperoleh gas 3 kg di warung-warung dekat rumahnya. "Saya terpaksa harus mencari ke agen karena di warung-warung suka habis. Harganya juga mahal Rp 20.000. Biasanya kan hanya Rp 18.000," ujarnya kepada wartawan, kemarin.

Wawan Setiawan (48), salah seorang pengecer gas elpiji, pun mengakui kenaikan gas 12 kg itu berdampak langsung pada warga yang akan membeli. Pasalnya, kenaikan harganya di agen mencapai Rp 21.500 per tabung dari Rp 91.300 per tabung, kini menjadi Rp 112.800, sehingga pengecer pun akan menjual gas 12 kg kepada konsumen berkisar pada harga Rp 120.000.

"Saya kira kenaikannya sangat tinggi sehingga bakal memberatkan warga dan pasti akan banyak warga yang beralih ke gas 3 kg. Tapi anehnya, gas 3 kg sekarang jadi sulit didapat. Alasan agen tempat saya beli di Cilember sih kabarnya pasokannya lagi sulit," ujar Wawan saat ditemui di salah satu agen gas di Jalan Encep Kartawiria, Kota Cimahi, kemarin.

Kepala Cabang Limas Raga Inti, Richie Aprigani, mengatakan kenaikan harga gas elpiji 12 kg sudah langsung diterapkan kepada pengecer yang membeli. Bahkan di lokasi agen distribusi khusus 12 kg yang berlokasi di Jalan Encep Kartawiria, Kota Cimahi, itu pun sudah dipasang pengumuman kenaikan sebagai langkah sosialiasasi.

"Sementara ini untuk kenaikan gas 12 kg tidak ada komplain dari pelanggan. Bahkan pasokan dari Pertamina juga tetap lancar," kata Richie, yang mengakui hanya menjual gas 12 kg dan selalu mendapat pasokan sekitar 300 tabung per hari.

Pasokan 3 kg juga mulai dibatasi di sejumlah pangkalan di Soreang. Udin Rudiyanto (50), pemilik pangkalan gas elpiji di Jalan Terusan Alfathu, tepatnya di Kampung Andir, Desa/Kecamatan Soreang, mengatakan, para pelanggan hanya boleh membeli maksimal delapan tabung gas.

"Penjualannya terpaksa dibatasi agar semuanya bisa kebagian. Yang beli pun harus memesan dari jauh-jauh hari," kata Udin, kemarin.

Suparno (40), salah seorang pengecer, mengaku cukup kesulitan untuk memperoleh gas 3 kilogram. Pembelian gas pun diakui Suparno dibatasi oleh pihak pangkalan. Tak jarang Suparno harus mengantre agar bisa mendapatkan tabung gas.

"Kalau harga gas 12 kilo naik, kemungkinan akan lebih sulit dapat gas 3 kilonya. Soalnya banyak yang beralih karena gas 12 kilo lebih mahal," ujar Suparno, yang tengah menunggu pasokan gas di Jalan Terusan Alfathu, Soreang.

Kabid LPG 3 kilogram DPC Hiswana Migas Bandung-Sumedang, Tua Siagian, mengatakan, dampak dari menurunnya pasokan gas 12 kilogram akan membuat langkanya gas 3 kilogram di pasaran. Padahal, pihaknya sudah menambah pasokan gas.

"Memang hingga saat ini, kami belum melihat secara signifikan adanya migrasi pengguna gas 12 kilo ke gas 3 kilo. Masyarakat jangan terlalu panik karena pasokan masih aman," ujar Tua saat dihubungi melalui sambungan telepon, kemarin.

Kelangkaan gas elpiji 3 kg terjadi di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat. Kalaupun ada, warga harus membeli dengan harga selangit, mencapai Rp 24.000 per tabung.

Salah seorang warga Desa Pasirpogor, Kecamatan Sindangkerta, KBB, Muhammad Ridwan (36), mengatakan, dalam seminggu terakhir hampir semua warung yang biasa menjual gas elpiji 3 kg di desanya sudah kehabisan stok.

Menurut dia, harga gas elpiji 3 kg baik di tingkat pangkalan maupun pengecer di Sindangkerta, rata-rata harganya sudah di atas Rp 20.000 per tabungnya.

"Tadi (kemarin) malam saya beli harganya sudah Rp 23.000 per tabung," kata Ridwan saat ditemui Tribun, Rabu (10/9/2014).

Ade (40), juga warga Sindangkerta, mengaku sangat kesulitan untuk memperoleh tabung gas elpiji 3 kilogram.  Dijelaskannya, ia telah berkeliling ke warung-warung pengecer dekat tempat tinggalnya. Namun, hampir semua pengecer mengaku tak lagi memiliki pasokan gas 3 kg.

"Susah banget. Cari ke mana-mana enggak dapat. Pas giliran dapat ternyata harganya sangat mahal. Harganya Rp 24.000," kata Ade. (ddh/cr4/zam/wij)
baca juga: Mulai Hari Ini, Harga Elpiji 12 Kg Naik Rp 18.000 Per Tabung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com