"Kami ingin investasi sebagai gaya hidup. Akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kami tidak ingin pasar modal sebagai sesuatu yang elit, eksklusif. Ini sejalaj dengan rencana OJK (Otoritas Jasa Keuangan) terkait market deepening," kata Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito.
Ito mengungkapkan pihaknya juga menargetkan pasar modal sebagai sektor yang inklusif dan menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, sebagai salah satu upaya inklusifitas pasar modal, BEI mengadakan Olimpiade Pasar Modal Nasional yang ditujukan bagi siswa SMA.
"Olimpiade Pasar Modal Nasional untuk mengukur pengetahuan anak-anak SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah tentang pengetahuan mereka tentang pasar modal. Kami kerjasama dengan Kemendikbud dan asosiasi guru ekonomi Indonesia. Setiap tahun kami ukur dengan menyelenggarakan olimpiade itu," papar Ito.
Beberapa kali, lanjut dia, pemenang olimpiade tersebut berasal dari luar Jawa. Ini artinya, pengetahuan tentang pasar modal tidak hanya khusus masyarakat di kota besar. Menurut Ito, ini adalah target BEI untuk memasyarakatkan pasar modal.
"Acara semacam ini menjadi bagian dari seluruh kegiatan pasar modal, yaitu edukasi dan sosialisasu yang dilakukan OJK dan SRO, seperti BEI, KSEI, dan KPEI. Sepanjang pasar modal belum menjadi pengetahuan dasar di masyarakat, tidak akan pernah berhenti melakukan sosialisasi," ujar Ito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.