Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidakteraturan yang Bisa Membuat Anda Kaya!

Kompas.com - 19/09/2014, 09:02 WIB

                                      Ryan Filbert
                                     @RyanFilbert

Ketika Anda hidup, tanpa kita sadari, banyak hal dalam kejadian sehari-hari yang bersifat rutinitas. Mulai Anda bangun, Anda akan bangun di hari kerja di jam yang tidak jauh berbeda. Anda akan mandi, bahkan ketika Anda menggosok gigi, Anda juga menggunakan urutan dan gerakan yang hampir sama, dan itu semua terjadi pada semua aspek kehidupan kita.

Kebiasaan tersebut berubah menjadi pola. Yang menarik, sadar tidak sadar, pola itu terus berulang hingga kita menyadarinya dan berupaya mengubahnya. Namun, perlu diakui, dengan pola yang benar, sebenarnya perubahan dapat membawa kita ke dalam kehidupan yang positif, bertumbuh dan baik.

Contohnya apa?

Bila saat ini Anda merasa bahwa setelah bertahun-tahun bekerja namun nampaknya hidup Anda tidak berubah dan cenderung kurang, bisa saja disebabkan karena keteraturan yang salah.

Keteraturan yang Anda maupun saya alami dalam kehidupan sehari-hari, bisa saja dianggap sebagai sebuah hal yang benar, padahal itu salah! Wah…, mana ada sih keteraturan yang berubah menjadi keyakinan yang dianggap benar padahal salah?

Baiklah, mari saya contohkan. Semua orang mengatakan merokok adalah kebiasaan yang buruk, betul? Buruk bagi kesehatan dan bagi kantong Anda. Tapi, merokok baik bagi produsen rokok. Apakahsependapat?

Namun nyatanya, merokok adalah aktivitas rutin bagi si perokok pada saat-saat tertentu, setidaknya setelah bangun tidur, ketika sedang berpikir, maupun setelah makan. Hal tersebut telah menjelma menjadi aktivitas rutin yang menjadi sebuah ‘kebenaran’ bagi yang melakukannya.

Jadi, rutinitas apa yang membuat kita tidak kaya?

Baiklah contoh seperti ini, apakah membantu orang adalah sebuah hal positif? Ya, jawabannya 100 persen positif. Misalkan, Anda punya seorang anggota keluarga yang perlu dibantu, Anda membantunya secara teratur setiap bulan, karena Anda memiliki pendapatan teratur.

Namun, apa jadinya bila Anda tidak memberikannya suatu hari? Anda akan dianggap BERHUTANG dan BERSALAH! Padahal konteksnya membantu, itu adalah hak Anda. Namun ketika hidup Anda sedang tidak di atas, Anda menghentikan bantuan. Dan Anda tidak ganti dibantu oleh dia. Menyedihkan bukan?

Jadi, maksudnya Anda harus berhenti membantu? No…..bukan itu inti dari artikel ini. Pesan singkat di separuh artikel ini adalah, metode yang salah dalam menolong orang bisa saja berujung pada "petaka" bagi diri kita sendiri.

Ada kebiasaan lain yang justru jelas-jelas membuat Anda tidak bisa lebih cepat kaya. Katakanlah Anda memiliki hobi setiap akhir pekan pergi ke mall, dan entah sekedar makan atau pun bermain bersama keluarga.

Apa yang terjadi bila Anda tidak melakukan? Bisa saja keluarga Anda akan protes dan uring-uringan. Padahal Anda sendiri sedang banyak pengeluaran di bulan tersebut. Akhirnya, Anda tetap bela-belain ke mall dengan mengandalkan si kartu plastik alias kartu kredit.

Anda lantas membuka utang yang harus Anda bayar di kemudian hari, yang kenikmatannya jelas-jelas hanya "budak" dari kebiasaan yang seharusnya bisa dikendalikan.

Baiklah, mari kita bicarakan contoh lainnya. Ada juga kebiasaan untuk membelikan kado apabila ada keluarga Anda yang berulang tahun. Eits… ini memang tidak ada salahya. Namun bila Anda adalah sebuah keluarga besar, katakanlah 12 orang, maka sudah barang tentu setidaknya dalam sebulan Anda akan membeli kado, karena hal itu adalah kebiasaan. Ada dan tidak ada uang, Anda akan bela-belain juga membeli. Menyedihkan bukan?

Dari apa yang saya sampaikan pada artikel ini, marilah kita dengan bijak membuat sebuah keteraturan, janganlah Anda membuat sebuah keteraturan yang akan membuat diri Anda sendiri menjadi tidak segera cepat kaya.

Mengapa? Ketika Anda lebih dan kaya, Anda bisa melakukan lebih banyak hal bagi Anda, bagi keluarga dan bagi siapapun yang ingin Anda bantu. Namun, janganlah ketika Anda masih berproses menjadi kaya, justru Anda salah dalam membuat pola kehidupan.

Hidup ada di hari ini, dan hidup ada di masa depan. Semua itu berada di tangan Anda sendiri. Salam Investasi untuk Indonesia


Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Berusia 28 tahun, Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksadana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain: Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi dan Hidden Profit from The Stock Market.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com