JAKARTA, KOMPAS.com - Keamanan nasional memang merupakan faktor yang sangat penting bagi kelancaran investasi. Setidaknya, hal ini telah dirasakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang urung menapakan bisnisnya di negara Irak.
"Kita tahu, kan, sekarang ISIS makin gawat. Jadi, lebih baik kami mundur dulu," kata Destiawan Soewardjono, Direktur Operasional WIKA, Jumat (19/9/2014).
Memang, gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) semakin membabi-buta. ISIS telah berhasil menduduki sejumlah kota di Irak. Publik juga tahu sudah ada sejumlah tawanan yang dieksekusi mati oleh pihak ISIS.
Bukan hanya itu, ISIS juga telah berhasil menyeret dunia barat untuk membuat perang baru di kawasan tersebut. Bahkan, belum lama ini Armada V milik Amerika Serikat yang bermarkas di Arab Saudi telah melancarkan serangan udara ke sejumlah titik yang diduga menjadi konsentrasi ISIS.
Tentunya, hal ini sangat merugikan WIKA. Padahal, sebelum kemunculan ISIS, kedua belah pihak yakni pemerintah Irak dan WIKA telah menunjukan keinginan untuk kerjasama meski masih secara lisan.
Bahkan, WIKA sebelumnya telah membuka kantor perwakilan di Bagdad, dan mengirim sejumlah tim mengkaji proyek pabrik beton yang juga akan menggandeng Pertamina dalam rencana kerjasama sebelumnya. (Dityasa H Forddanta)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.