Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Keajaiban" Kerja Keras, Kepemimpinan, dan K-Pop...

Kompas.com - 22/09/2014, 09:12 WIB
Budi Suwarna,
Hamzirwan

Tim Redaksi

Sumber KOMPAS

K-Pop, Lompatan kedua dari Korea

Jalan serupa ditempuh Lee Soo-man, mantan penyanyi yang memutuskan merantau ke AS untuk mempelajari industri hiburan, kurun 1980-an. Pada 1990-an, ia kembali ke Korsel dan jadi otak di balik ekspansi K-Pop yang memicu histeria jutaan anak muda dari Asia hingga Amerika. Tiba-tiba saja industri musik Korsel yang hingga awal 1990-an belum terdengar gaungnya, awal 2000-an, memicu kehebohan di banyak negara.

Dari sini, banyak pengamat menyebut K-Pop sebagai penanda lompatan kedua Korsel. Negeri itu tidak lagi sekadar mengekspor produk manufaktur, tetapi juga produk budaya pop, citra, dan imajinasi Korea ke dunia global.

Dan, pengaruh Korsel benar-benar terasa kehadirannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita makin terbiasa memakai ponsel pintar Samsung, mesin cuci dan AC LG, mobil Hyundai, belanja di Lotte Mart, merawat wajah dengan BB cream korea, hingga mengunyah kimchi dan roti korea.

Catatan:
Dua bagian tulisan ini sebelumnya merupakan satu tulisan utuh di Harian Kompas edisi Sabtu (20/9/2014), dengan Judul "Negeri yang Terus Berlari Kencang", karya Budi Suwarna dan Hamzirwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Sumber KOMPAS
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com