Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi BBM Rawan Jebol, Pemerintah Sesumbar Masih Punya Uang

Kompas.com - 23/09/2014, 14:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemerintah mengklaim memiliki anggaran untuk menutupi potensi over kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang disebutkan PT Pertamina (Persero) sebesar 1,62 juta kiloliter.

Menteri Keuangan Chatib Basri menegaskan, pemerintah enggan menambah subsidi BBM bukan lantaran tidak memiliki anggaran. "Bukan persoalan uang. Enggak besar kok (untuk nutup over kuota). Paling kalau 1,62 juta kiloliter itu Rp 4 triliun," kata Chatib ditemui usai sidang Banggar DPR, Jakarta, Senin (22/9/2014).

Chatib mengungkapkan, alasan pemerintah tidak punya anggaran untuk membayar subsidi BBM, tidaklah benar. Sebab, pemerintah masih bisa membayar Pertamina meskipun terjadi depresiasi kurs dari Rp 11.700 per dollar AS, menjadi Rp 11.900 per dollar AS. Padahal tiap penurunan Rp 100 per dollar AS, pemerintah butuh menambah pengeluaran Rp 2,6 triliun.

"Jadi saya tegaskan, isunya bukan soal uang. Kuota BBM tidak bisa ditambah bukan karena uangnya enggak ada, tapi di dalam UU APBN pasal 14 disebut volumenya dikunci 46 juta kiloliter. Jadi, walaupun uangnya ada, enggak boleh BBM bersubsidi jadi 46,001 juta kiloliter," tandas dia.

Sebelumnya, Pertamina memperhitungkan ada potensi over kuota untuk ketiga jenis BBM bersubsidi, totalnya 1,62 juta kiloliter. Dengan kuota 46 juta kiloliter, Premium diperhitungkan akan habis pada 24 Desember 2014, kerosine atau minyak tanah akan habis pada 22 Desember 2014, sedangkan solar akan habis lebih awal, yakni pada 6 Desember 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com