Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasai Mesir, Kopi Indonesia Dinamai Kopi Brazil

Kompas.com - 25/09/2014, 11:27 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Indonesia menguasai pangsa pasar kopi di Mesir, namun warga di Negeri Piramida itu lebih mengenal kopi Brazil ketimbang Indonesia.

Bahkan kopi Indonesia ditengarai diubah namanya menjadi kopi Brazil setelah bahan seduhan itu dioleh menjadi bubuk kopi oleh penyalur setempat.

Nama kopi Brazil yang tertera di kemasan olahan warga lokal Mesir yang sebetulnya merupakan produk kopi dari Indonesia itu terungkap dalam workshop kopi bertema "Indonesian Coffee Culture: Beyond Tradition and Economical Values" di Kairo, pekan lalu.

Importir Mesir, Khaled Hamdi dalam workshop itu memaparkan bahwa kopi Indonesia menguasai 70 persen pangsa pasar kopi di Mesir. Namun, Hamdi menyayangkan bahwa kebanyakan kopi yang diolah dan dipasarkan di Mesir tertulis kopi Brazil.

Pernyataan senada diutarakan Dr Ahmed Shaheen, importir Mesir yang aktif mengimpor kopi Indonesia.

"Kopi Indonesia yang sebagian besar produknya adalah kopi robusta telah diminati di Mesir kendati sebagian kalangan menduga dari Brazil," tutur pemilik brand "Shaheen Cafe" dalam workshop yang dibuka Dubes RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi.

Kepala Fungksi Ekonomi KBRI Kairo, Lauti Nia Astri Sutedja, mengemukakan, misi utama workshop kopi terkait Pameran Yalla Indonesia/Indonesian Expo 2014 untuk mengedukasi masyarakat Mesir untuk mengenal lebih jauh kopi Indonesia.

"Workshop ini menampilkan pembicara dari kalangan eksportir Indonesia dan importir Mesir untuk mengedukasi masyarakat Mesir bahwa kopi yang mereka nikmati itu sebetulnya dari Indonesia, bukan Brazil," katanya.

Menurut Lauti Nia, kalangan pengedar kopi Mesir menuliskan kopi Indonesia dengan nama kopi Brazil itu sebagai strategi pelaku bisnis karena kopi Brazil terlebih dahulu terkenal di mata masyarakat setempat.

Yang menarik, Mesir juga mengimpor kopi dari negara-negara yang bukan penghasil kopi seperti dari Italia, Jerman, Swiss, Belanda dan Inggris.

Padahal, negara-negara tersebut juga terkenal mengimpor kopi dari Indonesia.

Menurut data "UN Trade Statistics", Italia, misalnya, tercatat mengimpor kopi Indonesia pada 2013 sebesar 87,8 juta dollar AS, Jerman 145,87 juta dollar, Swiss 10,5 juta dollar dan Korea Selatan sebesar 6,0 juta dollar.

"Jadi, selain impor Mesir langsung dari Indonesia, tapi juga lewat negara ketiga seperti Italia, Jerman dan Swiss sehingga tidak lagi tercatat impor kopi negara asal (Certificat of Origin/CoO) dari Indonesia, padahal biji kopinya dari Indonesia," papar Lauti Nia.

Menurut data KBRI yang diolah dari Pusat Statistik Mesir, total nilai ekspor kopi Indonesia ke Mesir pada 2013 sebesar 35,89 juta dollar AS, sementara Brazil sebagai negara pesaing Indonesia hanya tercatat 6,32 juta dollar AS, disusul Eritrea 6,60 juta dollar, dan Vietnam 9,85 juta dollar.

baca juga: Ini Keunggulan Kopi Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Boikot Produk Israel, Begini Dampaknya ke Indonesia

Boikot Produk Israel, Begini Dampaknya ke Indonesia

Whats New
Tuntaskan Pengalihan Polis Jiwasraya, IFG Life dapat Suntikan Dana Rp 1,45 Triliun

Tuntaskan Pengalihan Polis Jiwasraya, IFG Life dapat Suntikan Dana Rp 1,45 Triliun

Whats New
Luncurkan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital 2030, Mendag Zulhas Yakin Ini yang Terbaik Se-ASEAN

Luncurkan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital 2030, Mendag Zulhas Yakin Ini yang Terbaik Se-ASEAN

Whats New
Di Pelantikan Womenpreneur Hipmi, Mendag Zulhas: Perempuan Kunci Indonesia Maju

Di Pelantikan Womenpreneur Hipmi, Mendag Zulhas: Perempuan Kunci Indonesia Maju

Whats New
DAMRI Buka Rute Singkawang-Kuching Malaysia, Tarifnya Rp 300.000

DAMRI Buka Rute Singkawang-Kuching Malaysia, Tarifnya Rp 300.000

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini 7 Desember di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini 7 Desember di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Mengawali Pagi, IHSG dan Rupiah Melemah

Mengawali Pagi, IHSG dan Rupiah Melemah

Whats New
Harga Minyak Dunia Anjlok 4 Persen ke Level Terendah sejak Juni 2023

Harga Minyak Dunia Anjlok 4 Persen ke Level Terendah sejak Juni 2023

Whats New
Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 7 Desember 2023

Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 7 Desember 2023

Whats New
Malam Tahun Baru 2024, Jam Operasional LRT Palembang Diperpanjang hingga Pukul 01.00 WIB

Malam Tahun Baru 2024, Jam Operasional LRT Palembang Diperpanjang hingga Pukul 01.00 WIB

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 7 Desember 2023

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 7 Desember 2023

Spend Smart
Melihat Potensi Cuan di Balik Misi Keberlanjutan 'Green Energy'

Melihat Potensi Cuan di Balik Misi Keberlanjutan "Green Energy"

Whats New
Hadirkan Popok dengan Fitur Pencegah Infeksi Tali Pusar, Makuku Raih Penghargaan

Hadirkan Popok dengan Fitur Pencegah Infeksi Tali Pusar, Makuku Raih Penghargaan

Whats New
Mulai 1 Januari 2024, Penjualan Kartu Multi Trip MRT Jakarta Disetop

Mulai 1 Januari 2024, Penjualan Kartu Multi Trip MRT Jakarta Disetop

Whats New
Bonus Demografi, Potensi yang Diabaikan

Bonus Demografi, Potensi yang Diabaikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com