Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2014, 12:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


KOMPAS.com — Sebuah biro riset, WealthX, melakukan riset dan membuat daftar sejumlah universitas yang paling banyak menghasilkan miliarder di dunia. Hasilnya, sembilan dari 10 universitas yang paling banyak mencetak miliarder adalah universitas di AS.

Sebanyak 52 orang terkaya dunia saat ini merupakan lulusan Harvard University, AS. Angka itu hampir dua kali lipat dibandingkan 28 orang miliarder yang dihasilkan universitas yang ada di peringkat kedua, yakni University of Pennsylvania.

Universitas-universitas lainnya yang berada di peringkat 10 besar antara lain Stanford University, New York University (NYU), Columbia University, Massachusetts Institute of Technology (MIT) Cornell University, University of Southern California (USC), dan Yale University.

Adapun Cambridge University di Inggris adalah satu-satunya universitas di luar AS yang masuk ke dalam ranking yang dibuat WealthX tersebut. Sebanyak 11 orang lulusan barunya memiliki kekayaan mencapai 1 miliar dollar AS atau lebih.

Ranking ini adalah bagian dari studi terbaru WealthX tentang miliarder-miliarder di dunia. Studi ini dilakukan bersama UBS, yang layanan wealth management-nya banyak mengelola kekayaan orang-orang tajir di dunia tersebut.

"Meskipun 68 persen miliarder mengantongi gelar sarjana, ijazah bukanlah syarat memiliki kekayaan hingga miliaran dollar. Ini karena satu dari tiga miliarder bahkan tidak pernah duduk di bangku kuliah atau tidak menyelesaikan kuliah," tulis laporan WealthX seperti dikutip dari Fortune, Senin (29/9/2014).

Temuan lain dalam studi WealthX tersebut adalah AS merupakan "ibu kota" miliarder di dunia. Sebanyak 515 orang warga AS merupakan orang-orang terkaya di dunia dengan kekayaan melebihi 2 miliar dollar AS.

Capaian tersebut tiga kali lipat dibandingkan Tiongkok yang berada di peringkat kedua dengan 157 orang miliarder. Tiongkok memiliki persentase jumlah miliarder terbanyak yang memperoleh kekayaannya sendiri tanpa warisan, yakni 89 persen.

Di seluruh dunia, hanya 20 persen miliarder yang memiliki kekayaan karena warisan. 20 persen lainnya, seperti Donald Trump, memperoleh sedikit warisan lalu mengubahnya menjadi kekayaan besar.

Adapun 60 persen lainnya, seperti Bill Gates dan Warren Buffett, merintisnya dari nol.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Resign Kerja Tanpa Drama dan Tetap Profesional

Cara Resign Kerja Tanpa Drama dan Tetap Profesional

Work Smart
Kilas Balik Kereta Cepat, Minta Konsesi 50 Tahun, tapi Ditolak Jonan

Kilas Balik Kereta Cepat, Minta Konsesi 50 Tahun, tapi Ditolak Jonan

Whats New
Pelaku Industri Tembakau Sedih, Produknya Menuai Banyak Larangan untuk Dipasarkan

Pelaku Industri Tembakau Sedih, Produknya Menuai Banyak Larangan untuk Dipasarkan

Whats New
Catatkan Kinerja Solid, Laba BSI Melesat 32,41 Persen pada Kuartal II 2023

Catatkan Kinerja Solid, Laba BSI Melesat 32,41 Persen pada Kuartal II 2023

Whats New
Cara Cek Keaslian Meterai Elektronik secara Online

Cara Cek Keaslian Meterai Elektronik secara Online

Whats New
Bali Commitment, Saatnya 'Gaspol' Kejar Target Produksi Migas

Bali Commitment, Saatnya "Gaspol" Kejar Target Produksi Migas

Whats New
Bermalam di IKN, Sri Mulyani: Merdu Suara Serangga dan Jangkrik...

Bermalam di IKN, Sri Mulyani: Merdu Suara Serangga dan Jangkrik...

Whats New
Ekonom: Proyek Kereta Cepat Masuk Kategori Jebakan Utang China

Ekonom: Proyek Kereta Cepat Masuk Kategori Jebakan Utang China

Whats New
 United Tractors Selesaikan Pengambilan 19,9 Persen Kepemilikan Saham di Nickel Industries Limited

United Tractors Selesaikan Pengambilan 19,9 Persen Kepemilikan Saham di Nickel Industries Limited

Whats New
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Turun Rp 3.000 Per Gram

Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Turun Rp 3.000 Per Gram

Earn Smart
Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Bentuk Task Force, Indonesia dan Jepang Percepat Pengembangan Transisi Energi di Kalimantan

Bentuk Task Force, Indonesia dan Jepang Percepat Pengembangan Transisi Energi di Kalimantan

Whats New
Beasiswa KJMU 2023 Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Beasiswa KJMU 2023 Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Pemilu Bukan Halangan untuk Berinvestasi di Sektor Hulu Migas

Pemilu Bukan Halangan untuk Berinvestasi di Sektor Hulu Migas

Whats New
Didukung Subsidi dari Pemerintah, Permintaan Motor dan Sepeda Listrik United Bike Melonjak

Didukung Subsidi dari Pemerintah, Permintaan Motor dan Sepeda Listrik United Bike Melonjak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com