Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Politik Membayangi Pergerakan IHSG

Kompas.com - 02/10/2014, 08:45 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan bergerak variatif pada perdagangan Kamis (2/10/2014). Risiko politik dalam negeri Indonesia yang meningkat membuka kemungkinan investor asing melanjutkan pilihan pelepasan saham mereka.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup anjlok pasca kabar penemuan kasus virus ebola pertama di negeri Paman Sam itu. Pelemahan dialami indeks Dow Jones Industrial Average sebesar 1,40 persen dan indeks S&P500 sebesar 1,32 persen.

Dari pasar Asia, situasi di Hong Kong yang masih mencekam masih menjadi sentimen negatif bagi pasar. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 1,34 persen dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan turun 0,65 persen. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak variatif.

Dari dalam negeri, Biro Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Agustus 2014 mengalami defisit 318,1 juta dollar AS. Sementara inflasi September 2014 tercatat sebesar 0,27 persen.

Di sisi lain, risiko politik kembali meningkat. Hal ini terjadi seiring dikuasainya seluruh kursi pemimpin Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) oleh koalisi merah putih (KMP). Penetapan tersebut berpotensi menimbulkan disharmoni antara presiden dan DPR, seperti halnya pada periode 2000-2001.   

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengungkapkan IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak mixed to up dan ditutup pada level 5.140 atau naik 3 poin (0,06 persen). "Hari ini indeks diperkirakan bergerak di kisaran level terendah 5.115 dan tertinggi 5.165," sebutnya.

Saham yang direkomendasikan adalah BBRI, LPKR, BBNI dan WTON.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com