Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentimen Politik Domestik Masih Bayangi IHSG

Kompas.com - 03/10/2014, 08:31 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan masih berpotensi melemah pada perdagangan Jumat (3/10/2014). Sentimen politik domestik di Indonesia memengaruhi pilihan investor maupun trader di Bursa Efek Indonesia.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) cenderung flat merespons berita akan dinaikkannya suku bunga acuan oleh bank sentral Paman Sam. Indeks Dow Jones Industrial Avg melemah tipis 0,02 persen. Sementara indeks S&P500 menguat 0,01 persen.

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh data investasi di Jepang yang melambat. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang yang melemah tipis 0,01 persen. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas terapresiasi.

Dari dalam negeri, presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) yang menegaskan tentang pemilihan kepala daerah dan pemerintahan daerah.

Perppu pertama mengatur tentang pemilihan kepala daerah secara langsung dan serentak di seluruh Indonesia mulai 2020. Sedangkan perppu kedua merupakan bentuk konsekuensi atas keberadaan yang pertama, karena dalam undang-undang tentang pemerintahan daerah terdapat pasal yang menyatakan, pemilihan kepala daerah baik gubernur dan bupati/walikota dilakukan melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Menurut Presiden, perppu tentang pilkada itu akan membatalkan keberadaan UU Pilkada yang telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengungkapkan IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks membentuk gap down dan bergerak melemah ditutup di level 5.000 atau turun 140 poin (2,73 persen).

"Indeks bergerak di area EMA 100 hari dan berpotensi melanjutkan pelemahannya. Indikator MACD di area bearish. Hari ini indeks diperkirakan masih akan bergerak melemah dengan penurunan terbatas. Indeks bergerak di kisaran level terendah 4.962 dan tertinggi 5.073," tulisnya.

Beberapa saham yang direkomendasikan adalah AKRA, BSDE, WSKT, TINS dan WTON.

baca juga: Ekonom: Hanya Jokowi dan Megawati yang Bisa Redam “Koalisi Merah Putih Effect"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com