Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, menyatakan, sebenarnya laporan dari Kemendag tersebut merupakan warning bagi pemerintah baru, Joko Widodo terkait kondisi perdagangan Indonesia.
"Sejak 2004 kami mengeluarkan tiga skenario proyeksi perdagangan internasional, optimis, normal, dan pesimis. Sampai September kita masih menggunakan proyeksi normal. Tapi kenyataannya yang kita hadapi sekarang tidak mudah," tutur Bayu di Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Bayu menuturkan, ke depan bukan tidak mungkin Kemendag akan menggunakan proyeksi pesimistis. Hal ini dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dilakukan oleh sejumlah lembaga internasional.
Di sisi lain, kebijakan Amerika Serikat nyata-nyata telah menekan kurs rupiah, yang pada gilirannya menekan daya saing. Penguatan ekspor manufaktur, kata Bayu, menjadi kurang relevan di tengah kenyataan bahwa 65 persen impor RI adalah barang modal dan bahan baku/penolong.
Alternatif solusi yang masih mungkin bisa dimanfaatkan adalah kembali pada komoditas mineral. Seiring dengan PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara yang bisa kembali ekspor, diharapkan ada tambahan 1-1,5 miliar dollar AS penerimaan ekspor hingga akhir tahun ini.
"Selain itu investasi yang dilakukan sejak 2011-2012 sudah kelihatan hasilnya dengan naiknya ekspor otomotif. Pasar utama ekspor kita masih tumbuh normal. Namun yang pasti, Mendag telah memberikan ruang buat kabinet baru untuk menilai ulang, bahwa kondisinya berat dan tidak mudah," tukas Bayu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.