Menurut ekonom dan akademisi dari Universitas Gadjah Mada, Poppy Ismalina, kemungkinan dua hal tersebut saling berkaitan.
"Sekarang ini PAN masih masuk dalam KMP. Tentu, saya sangat meyakini ini makin menambah kegalauan investor akan bargaining poin Jokowi di mata legislatif maupun MPR," ujar Poppy, Rabu (8/10/2014).
Informasi saja, IHSG dibuka turun 40 poin di bawah 5.000, sementara rupiah di pasar spot siang tadi sempat melorot ke Rp 12.266 per dollar AS.
Menanggapi hal ini, Poppy tetap optimis bahwa masyarakat Indonesia, termasuk para investor dan pelaku ekonominya, sudah dewasa dalam menyingkapi hal tersebut. Dia juga percaya bahwa Joko "Jokowi" Widodo akan menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan bisa memimpin masyarakat tanpa menghiraukan gangguan. "Akan ada kekuatan alamiah untuk menghadang politik balas dendam," ujar Poppy.
"Lama-kelamaan, masyarakat publik akan jenuh juga dengan KMP. Gejolaknya hanya temporer. Sementara, kalau medium term atau long term itu dari luar," imbuhnya.
Poppy menekankan, pebisnis berbagi optimisme. "Pebisnis juga tahu tidak ada etika baik di dunia politik. Sekarang masyarakat lebih pintar daripada politikus yang jualan omong kosong," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.